RAKYATKU.COM, GOWA - Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Sulsel, Syahrul Yasin Limpo terdiam. Matanya berair. Kejadian yang disaksikan ribuan anggota Pramuka itu, saat gubernur Sulsel dua periode ini, diminta membawa kata sambutan.
Ya, SYL hadir sebagai Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Sulsel. Komandan, -demikian nama karib SYL- hadir melantik Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Gowa, Adnan Purichta Ichsan. Pelantikan digelar di Bumi Perkemahan HM Yasin Limpo, Caddika, Desa Pa'bentengan, Kecamatan Bajeng, Gowa, Minggu (29/12/2019).
Nah, Caddika menjadi tempat yang begitu berkesan bagi SYL. Masa kecilnya banyak dihabiskan di daerah itu. Tak ayal, rasa haru membahana saat kembali ke daerah itu.
"Ada elekton? Saya teringat masa lalu saya di sini (Caddika). Banyak hal. Berlari-lari. Dikejar saat bermain. Melihat ayah (alm HM Yasin Limpo) dan ibu (Nurhayati Yasin Limpo) melayani ratusan bahkan ribuan orang (anggota Pramuka, Red). Saya ingat, makan ikan asin sama-sama," kisah SYL, haru. Ribuan anggota Pramuka, pun terbawa suasana haru Sang Menteri.
Karena, tak ada elekton, akhirnya SYL memimpin lagu. "Di sini senang, di sana senang...," katanya, langsung diikuti ribuan anggota Pramuka yang hadir di acara pelantikan itu. Suasana bahagia kembali setelah diliputi rasa haru itu.
Revolusi Mental
Dalam kata sambutannya, SYL menekankan pentingnya mendorong anak muda memiliki jiwa Pramuka. Tujuannya, agar mencintai agama, negara, dan bangsa. Juga, tahu arti pentingnya kebersamaan. SYL menilai, anak-anak muda sekarang terkesan melupkan hal itu.
SYL merujuk realitas. Bahwa, anak muda zaman now (millenial), lebih tertarik main gadget. Lalu, kemudian lupa tentang alam. Bahkan, keluarga dan arti kebersamaan. "Perlu kita tanamkan itu kembali. Perlu revolusi mental. Dan, Pramuka mengajarkan itu semua," tandas SYL.
[NEXT]Pertanian Masuk Sekolah
Dalam kesempatan itu, SYL yang tak lain Menteri Pertanian juga menyinggung instansi yang dinakhodainya. Bahkan, SYLmengingatkan pentingnya dunia pertanian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tak ayal, sebagai wujud komitmennya, SYL bahkan siap memberikan bantuan kepada Pramuka agar bisa bertani secara modern. Bantuan itu, juga menjawab permintaan Adnan agar anak-anak muda dilatih bertani secara modern.
"Untuk itu, saya akan beri benih pohon rambutan 500 pohon. Satu unit traktor dan satu unit combine agar kalian bisa belajar bertani di sini. Karena melalui gerakan Pramuka, revolusi mental bisa dicapai di masa yang akan datang," ujar Syahrul, yang disambut tepuk tangan.
Menurut Syahrul, sektor pertanian adalah salah satu sektor yang hingga saat ini tidak pernah mengenal krisis. Sebaliknya, sektor ini mampu memberi kehidupan dan penghidupan bagi suatu bangsa dari krisis ekonomi.
Sektor pertanian, lanjut SYL, adalah pilihan pasti yang sangat menjanjikan. "Kenapa demikian? Karena, pertanian tidak mengenal krisis ekonomi dunia. Ajari anak-anak kita bertani, sebab dunia pertanian sangat menjanjikan. Karena itu, saya juga akan memberi mesin penetas anak ayam sebagai pelecut agar memahami pertanian sebagai sesuatu yang penting," ujarnya, yang lagi-lagi disambut applaus.
Untuk mendorong pengembangan dunia usaha tani, Syahrul menjelaskan bahwa saat ini Kementan juga telah meluncurkan layanan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Itu, kata SYL, sebagai komitmen negara dalam mengembangkan usaha tani.
"Sekarang Kementan punya KUR. Untuk itu, tolong arahkan masyarakat agar menggunakan layanan program ini," katanya.
Di samping itu, Syahrul mendorong program Pertanian Masuk Sekolah (PMS) agar segera diterapkan di setiap sekolah. Kata dia, program ini memiliki posisi strategis dalam perkembangan dunia pertanian ke depan.
"Supaya apa? Suapaya anak-anak mampu mengembangkan pertanian sejak dini. Apalagi mereka adalah bagian dari masa depan bangsa kita," katanya.