Kamis, 26 Desember 2019 15:09

GMC, Cahaya Matahari dan Suhu Udara di Gowa Berubah

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Gerhana matahari cincin (GMC) terjadi siang ini, Kamis (26/12/2019). Di Gowa, dampak fenomena langka itu bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
Gerhana matahari cincin (GMC) terjadi siang ini, Kamis (26/12/2019). Di Gowa, dampak fenomena langka itu bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat.

Gerhana matahari cincin (GMC) terjadi siang ini, Kamis (26/12/2019). Di Gowa, dampak fenomena langka itu bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat.

RAKYATKU.COM, GOWA - Gerhana matahari cincin (GMC) terjadi siang ini, Kamis (26/12/2019). Di Gowa, dampak fenomena langka itu bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat.

Tampak sekitar pukul 14.00 Wita, suasana di Sungguminasa, ibu Kota kabupaten Gowa itupun mulai berbeda. 

GMC terjadi mulai pukul 12.26 Wita, dan puncaknya terjadi pada pukul 14.14 Wita. Pantauan Rakyatku.com sekitar pukul 14.01 Wita, cahaya matahari di sana tampak sedikit gelap.

Suhu udara pun tampak lebih sejuk. Jauh berbeda dengan suhu udara pada siang hari, seperti dengan hari-hari sebelumnya.

Dosen Ilmu Falak (Astronomi Islam) UINAM, Dr Muh Rasywan Syarif menjelaskan, sinar matahari yang biasanya menerangi bumi, terhalang oleh piringan bulan yang menutupi piringan matahari (Obscuration) sebesar 68,44 persen.

"Akan gelap. Piringan itu akan menutupi dari 68 hingga 70 persen," katanya saat mengikuti pengamatan GMC di halaman masjid Agung Syekh Yusuf, Gowa, Kamis (26/12/2019).

Kata dia, fenomena langka tersebut hanya bisa disaksikan di beberapa wilayah di Indonesia saja. Termasuk di Kabupaten Gowa, dan di Kabupaten Siak, Riau. 

Untuk dapat menyaksikan langsung proses terjadinya GMC, sejumlah warga dan mahasiswa asal UINAM harus memiliki kaca mata khusus. Untuk dapat melihat jelas proses piringan bulan, menutupi piringan matahari.

Kondisi cuaca di kabupaten berjuluk Butta Bersejarah itu juga tampak cerah. Sangat tepat dengan momen akan terjadinya GMC.

Saat piringan bulan sudah menutupi piringan matahari, warga dan mahasiswa di sana dapat langsung melakukan salat gerhana, di dalam masjid kebesaran masyarakat Gowa tersebut.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, bersama dengan Kepala Dinas Sosial Gowa, Syamsuddin Bidol turut hadir dalam pengamatan tersebut.