Senin, 23 Desember 2019 14:28

Ternyata Belajar Bahasa Arab Wajib, Ustaz Yusran Anshar Tunjukkan Dalilnya

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ustaz Yusran Anshar (kedua dari kanan)
Ustaz Yusran Anshar (kedua dari kanan)

Bahasa Arab ternyata wajib bagi umat Islam. Ada beberapa ayat dalam Alquran yang menjadi dalilnya.

RAKYATKU.COM - Bahasa Arab ternyata wajib bagi umat Islam. Ada beberapa ayat dalam Alquran yang menjadi dalilnya.

Ketua Senat STIBA Makassar, Muhammad Yusran Anshar Lc, MA, PhD menyebut setidaknya dua dalil dalam Alquran.

"Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Alquran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya," (QS. Surat Yusuf: 2)

"Sesungguhnya Kami menjadikan Alquran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami (nya)." (QS. Az-Zukhruf: 3)

Hukum wajibnya bahasa Arab disampaikan Ustaz Yusran --sapaan akrab Muhammad Yusran Anshar--, Rabu pekan lalu. Dia menjadi narasumber seminar internasional bahasa Arab di kampus Unismuh Makassar.

Dia juga mengutip Umar bin Khattab radhiyallahu anhu yang berkata, "Pelajarilah bahasa Arab karena dia menguatkan akal dan menambah muruah.” (Syuabul Iman, 3/210).

Dalam riwayat lain Umar bin Khattab berkata, "Pelajarilah bahasa Arab, pengungkapan yang baik dan dalamilah agama." (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, 6:116)

Ubay bin Kaab radhiyallahu anhu mengatakan, "Pelajarilah bahasa Arab sebagaimana kalian berupaya menghafal Alquran." (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, 6:116)

Mantan ketua STIBA Makassar ini juga menyampaikan perkataan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah, "Bahasa Arab adalah syiar Islam dan pemeluknya. Bahasa adalah syiar paling utama bagi setiap umat yang membedakan mereka dengan lainnya. Oleh karena itu, kebanyakan fukaha mengatakan dimakruhkan berdoa dan zikir dalam salat selain bahasa Arab." (Iqtidho Ash-Shirat Al-Mustaqim, 1: 519)

Bahasa Arab, lanjut Ustaz Yusran, adalah bagian dari ad-dien dan syiar yang harus disebarkan di tengah-tengah umat. Kaum muslimin ketika mendakwahkan dan menyebarkan agama Islam, mereka juga menyebarkan bahasa Arab di kaum tersebut.

Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah itu lalu mencontohkan Mesir. Sebelum datangnya Islam, penduduk Mesir berbahasa Qibti. Ketika sahabat Amru bin Ash radhiyallahu anhu menaklukkan Mesir tahun 21 Hijriah, dia pun menyebarkan bahasa Arab disamping mengajarkan ajaran-ajaran Islam lainnya. 

Akhirnya, Mesir saat ini adalah salah satu pusat pengajaran dan peradaban bahasa Arab.

Bahasa Terbaik Sedunia

Ustaz Yusran juga memaparkan bahwa bahasa Arab adalah yang terbaik di dunia. Tidak ada tandingannya. Sebagian pakar bahasa mengatakan, jumlah bahasa pokok yang digunakan umat manusia sekarang ini tidak kurang dari 3.000 bahasa. 

Bisa jadi angka ini belum mencakup bahasa daerah. Di Indonesia saja, sudah memiliki 652 bahasa daerah.

Dalam seminar yang bertema "Urgensi Mahabbah Bahasa Arab sebagai Sarana Komunikasi Global" ini, Ustaz Yusran menegaskan keutamaan bahasa Arab. 

Mantan ketua STIBA Makassar ini mengatakan bahwa bahasa Arab adalah bahasa termulia di muka bumi ini. Alasannya, karena Allah memilihnya menjadi bahasa kitab suci yang paling mulia yaitu Alquran. 

Sementara segala hal yang berkaitan dengan Alquran akan menjadi mulia.

Ustaz Yusran membacakan firman Allah dalam Surah asy-Syu’ara: 192-195. Dalam ayat tersebut, Allah menyebutkan kemulian Alquran karena Allah yang menurunkannya, dibawa oleh Jibril malaikat termulia, kemudian diturunkan kepada Nabi yang paling mulia dan dengan bahasa Arab yang jelas.

Ia juga mengutip pernyataan Imam Syafi'i, "Bahasa Arab adalah bahasa yang paling luas dan memiliki lafal yang terbanyak serta tidak seorang pun yang mampu menguasai seluruh cabang ilmunya secara sempurna kecuali Nabi shalllalllahu alaihi wasallam.” (Kitab ar-Risalah, halaman 34).

Ustaz Yusran juga menukil ayat-ayat dalam Alquran yang menunjukkan bahwa Alquran diturunkan oleh Allah dalam bahasa Arab. Ayat tersebut yakni QS Yusuf: 2, An-Nahl: 103, Thaha: 103, Asysyuara: 192-195, Azzumar: 28, Fushshilat: 3, Asysyura: 7, dan Azzukhruf: 3.

Keistimewaan Bahasa Arab

Dalam kesempatan itu, Ustaz Yusran juga menyebutkan sejumlah keistimewaan bahasa Arab.

Di antaranya, lebih dari 1.000 kosa kata bahasa Arab diserap ke dalam bahasa Inggris. Sekitar 270 digunakan dalam bahasa sehari-hari.

Bahasa Arab terdiri dari 28 huruf tanpa pengulangan. Sedangkan bahasa Inggris hanya terdiri dari 26 huruf dan itupun sebagiannya berulang.

Ada beberapa huruf dalam bahasa Arab yang tidak terdapat dalam bahasa manapun, seperti: ????? (?)? ????? (?)? ????? (?)? ????? (?)? ????? (?)? ????? (?)? ????? (?)? ????? (?).

Kosa kata yang bersinonim dalam bahasa Arab juga sangat banyak. Singa, misalnya, sinonimnya 400 kata. Pedang 300 kata, ular 200-an kata, unta 255 kata, air 170 kata, khamar 100 kata, dan hujan 70-an kata.

Bahasa Arab Mudah Dipelajari

Ustaz Yusran menjelaskan bahwa bahasa Arab itu mudah dipelajari. Pernyataannya didasarkan pada beberapa ayat dalam Alquran. Empat kali Allah menegaskan bahwa Alquran mudah dipelajari dan dihafalkan. 

"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?" (QS. Al Qamar: 17, 22, 32, 40)

Di antara bukti yang disebutkan Ustaz Yusran bahwa bahasa Arab mudah dipelajari adalah sebagian ahli tafsir bukan orang Arab, seperti Imam Thabari dan Imam Qurthubi.

Demikian pula para penulis hadis Kutub Sittah yaitu Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasaai, dan Ibnu Majah semuanya bukan asli Arab.

Bahkan lebih dari itu, berapa banyak pakar bahasa Arab yang menjadi rujukan dunia justru bukan orang Arab, seperti Sibawaih, Ibnu Faris, Ibn Jinni, Zamaksyari, dan Ibnu Malik penulis Alfiyah.

"Biasakan bercakap bahasa Arab karena itu syiar Islam yang seharusnya kita bangga dengannya. Jangan pernah merasa dan berkeyakinan bahwa bahasa Arab susah. Yang penting kita mau dan belajar dengan sungguh-sungguh dan tepat dalam metodenya," tutup Ustadz Yusran.

Selain Ustaz Yusran, seminar di aula Perpustakaan Multimedia Unismuh Makassar itu juga menghadirkan Mahmoud Mohammed Mousa Fallata (Pengajar Bahasa Arab di University of Africa Sudan), Muhammad Chair Hijaz, Lc, MA (Dosen Ma’had al-Birr), serta Syekh Dr Ali Abu Safia (Lembaga Kebudayaan dan Pendidikan Al-Quds).