RAKYATKU.COM - Vijender Kumar berbaris rapi dengan ratusan rekannya, Sabtu (21/12/2019). Mereka polisi anti huru hara.
Di distrik Firozabad di Uttar Pradesh, India, mereka sedang berhadapan pengunjuk rasa. Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan (CAA) dan usulan pembentukan Pan-National National Citizens (NRC) telah memicu protes keras.
Tiba-tiba Vijender Kumar merasakan ada benda yang menghunjam dadanya. Dia segera memeriksanya. Ternyata dia ditembak. Jaketnya robek.
Beruntung, peluru itu tak menembus dadanya. Justru mental kembali. Dia kebal?
Ternyata tidak. Peluru itu secara kebetulan mengenai dompet yang disimpan di kantong jaket bagian dalam. Dompet itu disimpan di dada.
[NEXT]Selain uang, dompet itu berisi empat kartu ATM, beberapa koin, dan gambar dewa Siwa. Rupanya peluru tidak mampu menembus isi dompet tersebut sehingga dia selamat.
"Saya sedang bertugas dengan peralatan anti huru hara saya ketika sebuah peluru yang ditembakkan oleh para perusuh menghantam tubuh saya," katanya.
Para pejabat senior mengatakan situasi di Firozabad bisa dikendalikan pada Minggu (22/12/2019). Pasar tetap terbuka di sebagian besar distrik. Orang-orang membeli barang-barang penting.
