RAKYATKU.COM, MALAYSIA - Seorang SPG perumahan bernama Shirley Ng, membagikan pesan yang beredar melalui grup properti WhatsApp ke halaman Facebook-nya.
Dia memperingatkan SPG lain, agar berhati-hati saat berurusan dengan seorang pria yang tampaknya cukup kalem.
Dia rupanya ingin melihat dan membuat penawaran tunai di sebuah bungalow senilai RM20 juta di Damansara. Tetapi alih-alih membawa uang itu, dia meminta SPG mengikutinya ke klub untuk mengambilnya.
SPG menolak dan mengatakan kepadanya, bahwa mereka hanya menerima transfer telegraf. Pria itu lalu menghubungi keesokan harinya, untuk menyelesaikan beberapa detail. Pria itu berpikir SPG itu sudah menutup telepon.
Tapi, Shirley tidak menutup telepon. Shirley kemudian mendengar pria itu berbicara dengan sopirnya, tentang rencananya untuk mencekoki Shirley narkoba dan memperkosa dia, saat mereka bertemu nanti.
“Negosiator wanita yang terhormat, saya ingin memberi tahu Anda tentang insiden yang terjadi pada saya kemarin di Country Heights, Damanara. Sekitar pukul 19:30, pria itu mengaku hendak membeli bungalow RM20 juta. Seorang pembeli bernama Datuk Calvin Raj, meminta saya untuk melihat langsung yang berhasil saya atur, tetapi dia datang terlambat 2 jam dan sangat kasar kepada para penjaga. Saat menonton, ia menawarkan untuk membayar tunai untuk rumah. Dia kemudian meminta co-agent saya dan saya sendiri untuk pergi bersamanya ke klub untuk mengambil uang tunai. Kami menolak untuk melakukan itu dan co-agent saya dengan tegas mengatakan kepada pembeli, untuk melakukan transfer telegraf karena kami tidak menerima uang tunai. Dia melakukan beberapa panggilan dan mengklaim bahwa transfer telegrafi dilakukan pada jam 10 malam itu,” ujarnya.
Tetapi Datuk tampaknya masih bersikeras agar agen mengikutinya ke klub, memberi mereka alasan bahwa mereka perlu menghitung uang, yang tidak perlu jika transfer dilakukan.
“Dia terus mengganggu kami untuk mengikutinya ke klubnya, untuk membantunya menghitung uang. Tetapi kami menolak. Dia kemudian membeli properti lain senilai RM55 juta, keduanya ditandatangani oleh sopirnya,” tambahnya.
Apa yang terjadi selanjutnya, telah menggagalkan rencananya dan untungnya, membuat agen aman dari rencananya.
“Setelah berjam-jam, dia akhirnya pergi. Tetapi dia menelepon saya begitu saya sampai di rumah. Dia ingin saya bertemu dengannya pada hari berikutnya, untuk menyelesaikan rincian properti. Dia seharusnya menutup telepon. Tapi tidak. Dia bicara dengan sopirnya, dia ingin mendapatkan sebotol anggur dan obat-obatan. Sehingga dia bisa mencekoki saya dengan narkoba dan memperkosa saya. Karena saya mendengar percakapan itu, saya diberitahu dan aman dari pertemuan,” tulisnya.
Masih belum diketahui apakah ada laporan polisi yang dibuat terhadap pria itu.