Selasa, 17 Desember 2019 04:01

"Najib Perintah Saya Bunuh Atlantuya," Pengakuan Terpidana Mati Azilah

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Najib Razak dan Atlantuya
Najib Razak dan Atlantuya

Pembunuhan Atlantuya jadi misteri di Malaysia. Bahkan 13 tahun setelah kematiannya. Banyak nama terkenal yang terlibat.

RAKYATKU.COM, MALAYSIA - Pembunuhan model asal Mongolia, Atlantuya jadi misteri di Malaysia. Bahkan 13 tahun setelah kematiannya. Banyak nama terkenal yang terlibat. 

Dalam berita mengejutkan, pembunuh terpidana Azilah Hadri, membuat pernyataan kepada Malaysiakini. Dia mengakui, ia diperintahkan oleh mantan Perdana Menteri Najib Razak dan temannya Abdul Razak Baginda, untuk membunuh Atlantuya.

Pernyataan ini dibuat di Penjara Kajang, di mana Azilah saat ini menunggu hukuman mati. 

Ini adalah pertama kalinya ia mengakui, ia dan Sirul Azhar Umar, yang telah melarikan diri ke Australia, mengikuti perintah dari mantan Perdana Menteri, ketika ia adalah Wakil Perdana Menteri. Karena ia adalah anggota polisi Pasukan Aksi Khusus (UTK).

"DPM kemudian memberi tahu saya, bahwa mata-mata asing berada di Kuala Lumpur dan berusaha mengancam DPM. Juga petugas khusus yang dikenal sebagai (Abdul) Razak Baginda," jelasnya.

Dia diberitahu, korban berbahaya karena rahasia yang dia miliki mengancam keamanan nasional. Pernyataan ini datang dalam sebuah pernyataan yang diajukan oleh Azilah, karena ia saat ini sedang diadili dalam sidang ulang tentang hukuman mati yang ditetapkan padanya. 

Tidak hanya itu, ia bahkan menyebutkan bahwa ada penindasan terhadap bukti dan fakta material, selama persidangannya. Dia juga berharap keadilan.

Menanggapi pernyataan ini, mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengatakan kepada Free Malaysia Today, bahwa pernyataan ini hanyalah sampah.

"Ini adalah rekayasa lengkap oleh orang yang putus asa, yang berusaha melarikan diri dari tiang gantungan," jelasnya.

Najib Razak juga mengajukan pertanyaan, mengapa informasi ini tidak keluar lebih awal. Kenapa baru setelah 19 bulan Pakatan Harapan berkuasa. 

Saat ini, penuntutan belum mengajukan banding atas pembebasannya. Ini adalah pembaruan yang sangat mengejutkan.