Senin, 09 Desember 2019 18:28

Desa Rusia Dikepung oleh Puluhan Beruang Kutub yang Kelaparan

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
The Siberian Times
The Siberian Times

Sebuah desa di Rusia dikepung oleh setidaknya 56 beruang kutub

RAKYATKU.COM, RUSIA - Sebuah desa di Rusia dikepung oleh setidaknya 56 beruang kutub.

Serangkaian gambar dan rekaman menunjukkan hewan-hewan itu berpesta pora dengan memakan bangkai anjing laut, di pinggiran pos terdepan desa Ryrkaypiy.

Akibatnya, orang-orang terpaksa harus membatasi aktifitas mereka. Semua acara publik telah dibatalkan dan anak-anak diberi perlindungan ekstra saat mereka bepergian ke sekolah atau taman kanak-kanan.

"Semua acara publik seperti persiapan untuk konser akhir tahun, latihan, dan pertemuan lokal dibatalkan selama invasi beruang," demikian laporan The Siberian Times.

"Anak-anak dibawa ke sekolah dan taman kanak-kanak dan kembali ke rumah dengan bus."

"Ada penjaga yang bertugas di sebelah taman kanak-kanak dan sekolah setempat."

Sejumlah tim khusus juga telah dibentuk untuk melakukan patroli, yang memantau aktifitas beruang. Mereka harus memastikan para beruang 'lapar' itu memasuki area perumahan.

Sejauh ini invasi itu berada di pinggiran desa, yang memiliki populasi 766 jiwa.

Para pencinta lingkungan dan penduduk mengatakan es Kutub Utara yang lemah telah membuat beruang tidak dapat berkeliaran. World Wildlife Fund (WWF) Rusia mengatakan bahwa perubahan iklim yang harus disalahkan, karena suhu yang sangat hangat mencegah es pantai terbentuk. 

Ini adalah tahun kedua desa itu menghadapi puluhan beruang kutub di depan pintunya. Tapi penduduk setempat mengatakan tahun ini ada lebih banyak beruang daripada sebelumnya.

"Hampir semua beruang kutub kurus," kata Tatyana Minenko, kepala Patroli Beruang Kutub WWF di Ryrkaipiy.

"Ada beruang dewasa, remaja, dan induk beruang dengan anak-anak dari berbagai usia."

Desa Ryrkaypiy memang dekat dengan rute migrasi beruang.

Di Rusia, menembak beruang kutub adalah tindakan ilegal, tetapi penjaga hutan bisa menggunakan peluru karet.