Minggu, 08 Desember 2019 00:31

Jasad Wanita Kesatria Berkuda Ditemukan, Diduga Berusia 2.400 Tahun

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Makam seorang prajurit wanita dari Rusia.
Makam seorang prajurit wanita dari Rusia.

Seorang prajurit wanita berumur 2.400 tahun, dimakamkan dalam posisi berkuda.

RAKYATKU.COM, RUSIA - Seorang prajurit wanita berumur 2.400 tahun, dimakamkan dalam posisi berkuda.

Situs pemakaman itu, ditemukan di necropolis kuno Devitsa V di wilayah Voronezh Rusia. 

"Perempuan berkuda itu, yang berusia antara 20 dan 35 tahun, memotong tendonnya setelah mati, agar kakinya terpisah seolah di atas kuda," kata para arkeolog Rusia.

Dua tombak dan cermin tangan perunggu raksasa seukuran wajan, dikubur di dekatnya. Dia mengenakan gelang manik-manik kaca berharga, di pergelangan tangannya.

Ada juga dua alat pembakar dupa dan cangkir satu tangan, yang dipernis hitam, di dekat kakinya.

Tiga prajurit Amazon lain, juga ditemukan di sampingnya. Itu dianggap sebagai penemuan unik. 

Keempat wanita itu mati dan dimakamkan pada saat yang sama. Tetapi para ilmuwan belum bisa mengetahuinya.

Salah satunya adalah seorang matriark, berusia antara 45 dan 50 tahun, yang dimakamkan mengenakan hiasan kepala upacara Scythian dekoratif, yang dikenal sebagai kalaf dengan liontin berbentuk amfibi.

Itu terbuat dari paduan yang terdiri dari emas, perak, tembaga dan sejumlah kecil besi.

Di sebelah kepala wanita yang lebih tua, adalah pisau besi yang dibungkus dengan sepotong kain dan jenis panah besi yang langka dengan ujung bercabang.

Di gundukan penguburan, kerangka anak perempuan Amazon yang jauh lebih muda, ditemukan berusia 12 atau 13 tahun.

Valery Gulyaev, kepala ekspedisi arkeologis Donskaya yang membuat penemuan itu, mengatakan, ini adalah pertama kalinya mereka melihat penguburan empat prajurit Amazon bersama-sama, dan dari berbagai usia yang berbeda.

“Kami menemukan sebuah teka-teki, ketika kami melihat dua wanita di masa jayanya, satu remaja, dan satu wanita yang relatif tua menurut standar Scythian," ujarnya.

"Bagaimana mungkin mereka semua mati pada saat yang sama?," tambahnya.

"Tidak ada jejak trauma di tulang mereka," bebernya.

Dua wanita yang tulangnya tersebar (oleh perampok kuburan), menunjukkan tanda-tanda TBC dan brucellosis pada tulang mereka.

"Tetapi penyakit-penyakit ini, tidak menyebabkan kematian secara bersamaan. Karena itu kita belum dapat memahami alasan kematian mereka, dan mengapa sebanyak empat wanita dari berbagai usia dimakamkan dalam satu lubang," ungkapnya.

Pejuang wanita itu, adalah fenomena suku nomaden dan semi-nomaden di Eropa Timur pada era Scythian.