RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Perkelahian itu yang membuka tabir prostitusi online di Makassar. Korbannya, pelajar dan SPG bertarif Rp500 ribu hingga sejuta.
Dua korban yang sudah diamankan, berinisial FA (16) dan MN (19). FA masih berstatus pelajar. Sementara MN bekerja sebagai sales promotion girls (SPG).
Polisi juga mengamankan seorang pria diduga muncikari alias germo. Masih muda juga. Namanya, Muhammad Asdar Rasyid (19).
Kapolsek Ujung Pandang Kompol Wahyu Basuki mengatakan, pelaku mencarikan pria hidung belang terhadap dua perempuan itu. Mereka telah ditahan di Mapolsek Ujung Pandang.
Prostitusi daring ini terbongkar setelah adanya laporan perkelahian di salah satu hotel di Kecamatan Ujung Pandang, 24 November 2019. Polisi langsung ke lokasi dan mengamankan seluruh yang terlibat perkelahian.
Setelah diperiksa ponsel mereka, polisi menemukan percakapan di aplikasi MiChat yang mengarah ke transaksi atau prostitusi. Percakapan tersebut dilakukan oleh muncikari dengan korban.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko menambahkan, MAR mengakui bahwa dia berperan sebagai muncikari. Jika dia berhasil mendapatkan pelanggan, maka akan mendapatkan sebagian upah dari para wanita itu sekali kencan.
Kedua perempuan yang diamankan juga mengakui dirinya sebagai pekerja seks. Setiap selesai melayani laki-laki dan mendapatkan upah, akan langsung dibagi dengan muncikari.
Tarif yang ditawarkan kepada pelanggan bervariasi. Mulai dari Rp500 ribu hingga Rp1 juta sekali kencan.