RAKYATKU.COM, PAPUA - Berita korban tewas pada kontak senjata di Nduga, Papua, pada Jumat, 29 November 2019 lalu, masih simpang siur.
Pihak OPM mengklaim mereka menembak mati 2 anggota TNI-Polri. Sementara TNI-Polri juga mengklaim menembak mati 2 anggota OPM.
Karena kesimpangsiuran data itu, kru TPNPBNews (media buzzer OPM), menghubungi bos OPM, Pemne Kogoya. Maksudnya untuk menanyakan jumlah korban, dan memastikan apakah korban OPM atau TNI.
"Kami sedang posisi perang," umpat komandan operasi OPM Nduga itu. "Nanti saya kirimkan laporannya," tambahnya.
TPNPBNews juga melaporkan, kontak senjata antara OPM dan TNI terjadi pukul 08.00 WIT. Satu jam setelah pengibaran bendera bintang kejora di Markas OPM di Derakma. Kontak senjata berlangsung hingga pukul 15.00 WIT.
Komandan OPM Nduga, Egianus Kogeya, membantah ada dua anggota tertembak mati peluru TNI. Menurutnya, itu terbalik. Justru mereka menembak mati 2 anggota TNI.
"Kami tidak seperti TNI. Tidak menghargai jasa prajuritnya. Kalau anggota kami ada tewas, tentu kami akan mengumumkan ke seluruh rakyat Papua," ungkapnya.