Rabu, 04 Desember 2019 08:16

Bamsoet Mundur karena Trauma Golkar Bisa Terpecah

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Nurdin Halid.
Nurdin Halid.

Bambang Soesatyo (Bamsoet), mundur sebagai bakal Caketum Golkar.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Bambang Soesatyo (Bamsoet), mundur sebagai bakal Caketum Golkar. Pengunduran diri Bamsoet ini, hanya berselang beberaa jam saja, sebelum pembukaan Munas Golkar, Selasa malam (3/11/2019).

Ketua Korbid Pratama DPP Golkar, Nurdin Halid, menceritakan penyebab pengunduran diri Ketua MPR RI itu. 

"Pak Bambang Soesatyo itu, mengundurkan diri, karena dia mengedepankan kesatuan. BS (Bamsoet) tidak mau, ada pertarungan yang bisa menciptakan perpecahan," kata Nurdin saat ditemui di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta.

Diungkapkan Nurdin, Bamsoet khawatir, jika dirinya maju, ada perpecahan di tubuh partai berlambang beringin itu.

"Dan itu trauma bagi Partai Golkar," tambah mantan Ketua Harian DPP Golkar ini.

Apalagi memang, kata Nurdin, sudah ada komitmen bersama, yang dibangun antara Airlangga Hartarto dan Bamsoet. Yakni Bamsoet sepakat, didorong sebagai Ketua MPR RI, dan tidak maju sebagai kandidat pada Musda Golkar.

"Jadi dia pegang komitmen itu. Dan mengedepankan persatuan," ujarnya.

Mantan Ketua Umum PSSI ini membantah, Bamsot mundur karena adanya tekanan. Apalagi dalam Anggaran Dasar partai, pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah mufakat.

"Sebab kalau bertarung, pasti ada yang kalah, ada yang menang. Ada yang senang, dan ada yang luka. Masih mending kalau bisa dikonsolidasi. Nah kalau tidak," pungkasnya.