Selasa, 03 Desember 2019 12:55

Di Pulau Terluar Pangkep, 50 Karung Bahan Peledak Itu Ditanam Satu Setengah Meter

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kapolres Pangkep, AKBP Ibrahim Aji (kiri), bersama Kasatpolair Polres Pangkep Iptu Deki (kedua dari kiri), dalam press rilis penemuan 50 karung bahan peledak.
Kapolres Pangkep, AKBP Ibrahim Aji (kiri), bersama Kasatpolair Polres Pangkep Iptu Deki (kedua dari kiri), dalam press rilis penemuan 50 karung bahan peledak.

Begitu perahu merapat ke Pulau Mangkaranganah, beberapa petugas berseragam biru meloncat ke daratan.

RAKYATKU.COM, PANGKEP - Begitu perahu merapat ke Pulau Mangkaranganah, beberapa petugas berseragam biru meloncat ke daratan.

Di pulau terluar Kecamatan Liukang Tangaya itu, mereka menuju ke sebuah tanah tertutup terpal panjang. Dengan hati-hati, tanahnya digali. Di kedalaman satu setengah meter, ditemukanlah karung berlogo matahari. 

Itu adalah bahan peledak buatan Jerman. Ada 50 buah. Diduga didatangkan dari Malaysia. Ditemukan Satuan Polisi dari Satpolair Polres Pangkep.

Dalam press release di Mapolres Pangkep, Selasa (3/12/2019), Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji, bilang, pupuk amonium nitrat itu bahan utama pembuat bom ikan.

"Ditemukan di pulau terluar Pangkep. Sekitar 285 mil dari Pelabuhan Mancini Baji, atau sekitar 3 hari 3 malam perjalanan laut menggunakan kapal patroli. Belum diketahui siapa pemilik barang ilegal ini," jelasnya.

Jarak tempuh ke lokasi, menjadi kesulitan tersendiri bagi pihak polisi, untuk melakukan evakuasi barang bukti.

Ibrahim Aji menambahkan, setelah anggota melakukan patroli rutin, anggota menerima laporan dari warga. Kemudian melakukan pemeriksaan. Betul, ditemukan adanya pupuk amonium nitrat, yang ditinggalkan pemiliknya.

Kasatpolair Polres Pangkep, Iptu Deki M mengatakan, penemuan ini berdasarkan laporan dan patroli rutin yang  dilakukan, untuk terus mempersempit pergerakan para pelaku. Sehingga, mereka tidak punya ruang melakukan pemasaran bahan peledak tersebut.

"Saat ini, kami masih melakukan lidik terkait pemilik barang tersebut. Dan terus melakukan patroli ke wilayah-wilayah rawan penyelundupan bahan peledak," tambahnya. (Tajuddin Mustaming)