Selasa, 03 Desember 2019 08:17

Diduga Gara-gara Ini Bendahara Disnaker Pangkep Gantung Diri

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Suasana rumah di Kampung Bontonompo, RT 13 Kelurahan Borimasunggu, Kecamatan Labbakkang, Pangkep itu sepi. Pagi itu, Senin, 2 Desember 2019, pukul 09.30 Wita, Hasnawati (40) -sebelumnya ditulis Kasmaw

RAKYATKU.COM, PANGKEP - Suasana rumah di Kampung Bontonompo, RT 13 Kelurahan Borimasunggu, Kecamatan Labbakkang, Pangkep itu sepi. Pagi itu, Senin, 2 Desember 2019, pukul 09.30 Wita, Hasnawati (40) -sebelumnya ditulis Kasmawati-, sedang sendiri. Kedua orang tuanya sedang ke Puskesmas Pundata Baji, Labbakkang, untuk berobat.

Hasnawati lalu masuk ke dalam kamar. Saat itu, diduga bendahara di Disnaker Pangkep itu, mengambil tali tas warna hitamnya. Dengan ditopang kursi, dia mengikatkan ujung tali tas itu ke balok kayu di kamarnya. Lalu ujung lainnya diikatkan ke lehernya. Kemudian dia menendang kursi tempatnya bertopang. Lilitan tali tas itu semakin erat mencekik lehernya. Lalu...mengakhiri hidupnya.

Dua hari, Hasnawati menginap di rumah kakak perempuannya, Ernawati (43). Minggu, 1 Desember 2019, dia pulang ke rumahnya. Namun ponselnya ketinggalan.

Di pagi nahas itu, ponsel korban terus berdering. Panggilan telepon itu, termasuk dari atasan korban, Kepala Disnaker Pangkep, Jufri Baso yang menelepon empat kali. Khawatir ada sesuatu yang penting, Erna membawakan ponsel adiknya itu ke rumah. Sekaligus hendak menjenguk orang tuanya yang sakit.

Namun, dia mendapati rumah sedang sepi. Dia langsung menuju kamar adiknya. Alangkah kagetnya Erna saat membuka pintu kamar. Di depannya, ada kaki berayun-ayun. Leher adiknya dililit tali tas hitam. Mulutnya berdarah.

Erna berteriak histeris. Tetangga pun berdatangan. Mereka mendapati Erna terduduk lemas. Tangannya menunjuk ke kamar. Dia meminta tetangga menurunkan tubuh adiknya. Saat diperiksa, Hasna sudah meninggal.

Polisi lalu ke lokasi. Melakukan olah TKP. Jasad korban dibawa ke Puskesmas Pundata Baji, Labbakkang untuk divisum. Hasilnya, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Keluarga korban menolak autopsi. Mereka menerima ini sebagai musibah.

Kapolsek Labbakkang Iptu Muhammad mengatakan, berdasarkan pengakuan keluarga, almarhumah sering sakit-sakitan dan mengalami sakit nonmedis.

Korban diduga mengalami stres. Selama tiga bulan terakhir, Hasna sering bercerita kepada saudara-saudaranya, kalau dia merasa ketakutan dan ingin bunuh diri. 

"Saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut,” tegasnya. (Tajuddin Mustaming)