Jumat, 29 November 2019 16:01

Calon Besan dan Perdana Menteri Albania Tewas akibat Gempa

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Calon menantu perempuan Perdana Menteri Albania, Edi Rama, tewas bersama saudara dan orang tuanya setelah gempa Magnitudo 6,4 mengguncang Albania.
Calon menantu perempuan Perdana Menteri Albania, Edi Rama, tewas bersama saudara dan orang tuanya setelah gempa Magnitudo 6,4 mengguncang Albania.

Gempa dengan Magnitudo 6,4 mengguncang Albania, Selasa (26/11/2019). Calon menantu perempuan Perdana Menteri Albania, Edi Rama, tewas

RAKYATKU.COM -  Gempa dengan Magnitudo 6,4 mengguncang Albania, Selasa (26/11/2019). Calon menantu perempuan Perdana Menteri Albania, Edi Rama, tewas bersama puluhan korban jiwa lain.

Kristi Reçi, tunangan putra Perdana Menteri Albania Gregor Rama, tewas dalam gempa itu bersama orang tua dan saudara lelakinya. Demikian dilaporkan CNN, Jumat (29/11/2019).

Gregor Rama sebelumnya mengunggah instastory di Instagram. Dia menulis, "di antara banyak korban tragedi adalah orang terdekat saya, bersama dengan saudara lelakinya, ibu, dan ayah". Gregor mengatakan jenazah mereka ditemukan di bawah reruntuhan.

Setidaknya 40 orang tewas dalam gempa yang melanda kota pelabuhan Durres, sekitar 36 kilometer dari ibu kota negara itu, Tirana, pada Selasa pagi. Ini adalah gempa terkuat yang melanda negara Eropa dalam 40 tahun terakhir.

Sudah ada lebih dari 500 gempa susulan sejak itu, beberapa dengan kekuatan lebih dari Magnitudo 5,0, menurut laporan Reuters.

Albania, yang memperingati 107 tahun kemerdekaannya pada hari Kamis, belum mengalami gempa mematikan sejak 40 orang meninggal dalam gempa pada tahun 1979, dan negara itu tidak siap menghadapi bencana seperti itu.

Italia, Yunani, Rumania, dan lainnya telah mengirim tim darurat untuk mencari yang selamat.

Ratusan orang juga terluka dalam insiden itu dan beberapa masih hilang, dengan operasi pemulihan sedang berlangsung.

Tercatat wilayah itu masih mengalami gempa susulan pada Kamis pagi, dengan gempa berkekuatan Magnitudo 5,0 dan 4,8, menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Albania Albana Agastra.