Kamis, 28 November 2019 16:56

Terlilit Utang di Arab Saudi, Andi Halwatia pun Jalankan Bulus

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Kadarislam Kasim, saat memberikan keterangan kepada awak media.
Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Kadarislam Kasim, saat memberikan keterangan kepada awak media.

Polisi mengungkap alasan di balik penipuan calon jemaah haji yang dilakukan Andi Halwatia. Perempuan 33 tahun pemilik Travel Insan Mulya itu.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Polisi mengungkap alasan di balik penipuan calon jemaah haji yang dilakukan Andi Halwatia. Perempuan 33 tahun pemilik Travel Insan Mulya itu, terlilit utang di Arab Saudi.

Saat pemeriksaan di Polres Pelabuhan Makassar, Kamis (28/11/2019), terungkap uang hasil menipu jemaah digunakan untuk membayar utangnya kepada seorang pemandu jemaah di Arab Saudi. 

Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Kadarislam Kasim, mengatakan, setelah tersangka berhasil diamankan dan dimintai keterangannya, terungkap bahwa uang jemaah dipakai bayar utang. 

Andi Halwatia memiliki utang pada pemandu jemaah di Arab Saudi bernama Andi Mudakkir. Karena tidak punya lagi uang, sehingga dia memutar otak menjalankan bulusnya.

"Jadi dia punya utang di Andi Mudakkir. Nah uang jemaah ini dia pakai bayar utangnya tersebut. Kita belum tau berapa utangnya di Andi Mudakkir," ujar Kadarislam Kasim. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Andi Halwatia kepada penyidik. Untuk mendalami kasus tersebut, penyidik akan memanggil Andi Mudakkir. Sosok lain yang akan dipanggil adalah Anwar, rekan Andi Mudakkir. 

"Kita akan panggil, tapi keduanya masih ada di Saudi Arabia. Jadi kita tunggu mereka kembali baru kita panggil minta keterangan," paparnya. 

Kadarislam Kasim menambahkan, Travel Insan Mulya beroperasi sejak 2011. Awal beroperasi tidak ada masalah dengan jemaah. 

Bahkan salah satu personel Polres Pelabuhan Makassar, Aipda Rustam, yang kini jadi korban, sempat memakai jasa travel itu untuk umrah. Itu pada 2017 lalu, dan semuanya berjalan lancar.

"Tapi akhir-akhir ini bermasalah banyak jemaah tertipu uangnya tidak kembali. Jadi mirip kasusnya Abu Tours yang awalnya tidak bermasalah," katanya.