RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Bukan kebetulan jika ratusan muslimah berkumpul di ballroom Edelweis, Sabtu (30/11/2019). Mereka akan berdiskusi tentang wujud dari pernyataan cinta anak manusia.
Edelweis adalah nama ruangan di kampus Universitas Fajar (Unifa). Di kalangan para pendaki, bunga yang kian langka itu dijuluki bunga abadi. Lambang akan keabadian cinta.
Wujud cinta itu juga yang akan didiskusikan Forum Muslimah Dakwah Kampus Indonesia (FMDKI) Pusat. Khususnya terkait kecintaan terhadap lingkungan.
Seminar dengan tema "Zero Waste, There is No Planet B" ini direncanakan akan menghadirkan dua pemerhati lingkungan. Keduanya yakni Ellyana Said dan dr Muhyina Nur.
Ellyana Said adalah kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan. Dia juga tim penilai Adiwiyata nasional tahun 2012-2018. Sedangkan dr Muhyina Nur adalah praktisi kesehatan.
Keduanya akan bergantian membawakan materi dengan dua topik, "Planet Plastik 2050" dan "Save Our Earth, Back to Qur’an".
Dalam keterangan tertulisnya, Azizah Sudirman selaku koordinator panitia pengarah mengatakan, syariat Islam yang sempurna ini telah melarang segala bentuk pengrusakan alam. Baik langsung maupun tidak langsung.
Setiap kaum muslimin bahkan diwajibkan menjaga kelestarian lingkungannya. Agar tetap terjaga untuk menjadi tempat tinggal umat manusia. Bumi yang luas ini amanah dari Allah Azza Wa Jalla sebagai tempat untuk beribadah kepada-Nya sampai waktu yang telah ditentukan.
"Jika terjadi kerusakan di bumi, pada dasarnya itu adalah ulah umat manusia yang harus segera disadari disertai adanya langkah perbaikan," tutur Azizah.
Atas dasar itulah, menurut alumni Universitas Hasanuddin ini, sehingga FMDKI pusat menggelar kegiatan ini. Seminar ditargetkan dihadiri 700 muslimah yang terdiri atas mahasiswa dan umum.
FMDKI pusat bekerja sama lembaga dakwah kampus Mahasiswa Pecinta Mushalla (MPM) Al-Fajri Universitas Fajar.