Kamis, 28 November 2019 07:31

Dua Geng Saling Tembak, Pelurunya Nyasar ke Kamar Bayi, Terhenti di Boneka Hiu

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bayi hiu
Bayi hiu

Minggu, 24 November 2019. Pukul 8 malam. Di sebuah kamar rumah di Madison, Wisconsin. Bayi 3 tahun itu sangat pulas. Letusan-letusan senjata api, tak cukup membangunkannya. Senjata dari pertempuran du

RAKYATKU.COM, WISCONSIN - Minggu, 24 November 2019. Pukul 8 malam. Di sebuah kamar rumah di Madison, Wisconsin. Bayi 3 tahun itu sangat pulas. Letusan-letusan senjata api, tak cukup membangunkannya. Senjata dari pertempuran dua geng di salah satu kota di Amerika Serikat itu.

Di kamar balita itu, ada boneka hiu menemaninya. Boneka itu berada di dekat kepalanya.

Saat baku tembak terjadi, ibu balita itu, Tanice Fowler, baru saja hendak menutup jendela sebelum tidur. Mendengar letusan, dia segera ke kamar bayinya, lalu membopongnya ke tempat aman.

Menurut laporan insiden Madison Police Department di Wisconsin, sekitar 45 selongsong peluru teronggok di daerah itu.

Polisi bilang, beberapa peluru menembus dinding tempat tinggal tetangga, termasuk dinding kamar kompleks apartemen di mana balita itu tidur. Juga mengenai mobil yang diparkir. 

Salah satu lubang peluru ditemukan sekitar satu kaki, di bawah tempat kepala gadis kecil itu.

Foto-foto yang menyertai laporan polisi, menunjukkan, lubang bundar di sisi kanan boneka hiu, yang letaknya hanya satu inci dar kepala bocah itu. 

Fox 8 melaporkan, anak itu tengah memeluk boneka Baby Shark itu, ketika peluru mengenai mainannya.  

Ibu balita itu, Tanice Fowler, mengatakan kepada Channel 3000, dia baru saja hendak menutup jendela sebelum tidur, ketika dia mendengar suara tembakan. 

"Aku jatuh ke lantai dan merangkak ke kamar bayiku," kata Fowler, menambahkan bahwa dia menarik putrinya dari tempat tidur, melindunginya dengan tubuhnya sendiri dan kemudian mereka pergi berlindung di kamar mandi.

Fowler mencatat, dia telah pindah ke kompleks apartemen tempat penembakan terjadi, untuk menghindari kekerasan yang mengelilingi apartemen sebelumnya di kota. 

"Kami sangat beruntung, boneka binatang itu yang terkena peluru, bukan anak kecil," kata juru bicara kepolisian Joel DeSpain kepada Wisconsin State Journal. 

Penduduk kompleks lainnya, Bianca James (26), mengatakan, jendela samping pengemudi belakang mobilnya pecah oleh sebutir peluru. 

James bilang kepada surat kabar, bahwa dia dan ketiga putranya, telah pindah ke Madison dari Chicago lebih dari sebulan lalu. Itu dalam upaya melepaskan diri dari kekerasan di bekas kota mereka. 

Dia mengatakan, ketika dia mendengar suara tembakan, dia mengatakan kepada anak-anaknya untuk tiarap di lantai.

"Anak-anak ketakutan, tetapi kami datang dari Chicago, jadi itu bukan pertama kalinya mereka (dengar suara tembakan)," ungkapnya.

Polisi mengatakan, tidak ada cedera yang dilaporkan selama atau setelah penembakan. 

DeSpain bilang kepada Channel 3000, lingkungan tempat penembakan itu, tidak sering dikunjungi oleh polisi. Karenanya, bukan indikasi bahwa itu adalah bagian kota yang buruk. 

"Tidak ada alasan mengapa peluru mulai terbang," kata DeSpain. "Di situlah orang bertemu satu sama lain, dan sering kali alih-alih menyelesaikan masalah dengan cara damai, perkelahian jalan satu-satunya. Bahkan orang-orang saling menembak satu sama lain," paparnya. 

Penjabat kepala polisi, Vic Wahl, mengatakan kepada surat kabar itu, jumlah selongsong peluru yang ditemukan akibat baku tembak itu luar biasa tinggi. Selongsong sebanyak itu kata dia, tidak pernah terjadi sebelumnya. 

Pada April, polisi menemukan 35 selongsong peluru pada satu insiden dan pada tahun 2018, 54 selongsong peluru ditemukan setelah penembakan lainnya. 

Pihak berwenang mengumpulkan bukti video dari hari Minggu, dan mencari di beberapa apartemen, selain mengambil 45 selongsong peluru yang sejauh ini ditemukan.