Rabu, 13 November 2019 16:27

Diminta Pimpin BUMN, Ahok Jadi Dirut PLN?

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ahok bersama mantan Dirut PLN, Sofyan Basir.
Ahok bersama mantan Dirut PLN, Sofyan Basir.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok segera menjadi pimpinan BUMN. Dia bakal dilantik akhir November atau Desember 2019.

RAKYATKU.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok segera menjadi pimpinan BUMN. Dia bakal dilantik akhir November atau Desember 2019.

Hal itu terungkap usai Ahok menemui Menteri BUMN, Erick Thohir, Rabu (13/11/2019). Politikus PDIP itu mengakui ditawari memimpin salah satu BUMN.

"Intinya kita bicara soal BUMN dan saya mau dilibatkan menjadi salah satu (petinggi) BUMN. Gitu aja. Jabatannya apa, BUMN mana, saya nggak tahu. Mesti tanya ke pak menteri," ujar Ahok.

Saat ini, setidaknya ada empat jabatan pimpinan BUMN yang lowong. Keempatnya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT PLN (Persero) Tbk, dan PT Inalum (Persero).

Sebelumnya, Erick mengaku sudah menyerahkan nama-nama calon direksi untuk tiga BUMN, yakni Bank Mandiri, BTN, dan Inalum.

"Kemarin kan saya sudah sampaikan ada TPA yang menentukan posisi direksi BUMN, yang sudah diputuskan untuk Bank Mandiri dan BTN. Hari ini kami ajukan Inalum, nanti tunggu keputusannya, mungkin 1-2 hari," katanya.

Presiden Jokowi melalui sidang Tim Penilai Akhir (TPA) akan menentukan sejumlah direktur utama perusahaan BUMN yang tengah lowong. Itu dilakukan setelah beberapa dirut BUMN masuk Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menilai Ahok layak memimpin salah satu BUMN.

"Dia memang kader partai, tetapi dia sangat profesional. Dia detail dan dia seorang pekerja keras yang lurus dan sangat kreatif. Jadi, sebagai seorang sahabat, ya saya akan dukung," kata Djarot yang kini jadi anggota DPR RI.

Terkait BUMN yang cocok untuk Ahok, Djarot enggan berkomentar banyak. Namun, dia menyebut Ahok tak cocok di bidang perbankan.

"Kalau dia di perbankan, saya pikir nggak cocok, bukan passion-nya," ujar mantan wakil Ahok di DKI Jakarta itu.

Ahok sendiri mengaku dalam pertemuan dengan Erick Thohir, dia sempat membahas tentang PT Perkebunan Nusantara (PTPN) hingga Sarinah.

Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik, Arya Sinulingga mengatakan, sosok Ahok yang masih muda menjadi nilai plus untuk bisa membantu perusahaan BUMN makin maju.

Namun, dirinya belum tahu Ahok akan dijadikan bos di perusahaan BUMN mana. Kementerian BUMN masih menggodok posisi yang cocok untuk Ahok. 

Apalagi, kata Arya, Ahok belum memutuskan menerima atau tidak tawaran menjadi bos BUMN. 

"Tapi yang pasti adalah meminta kesediaan beliau dulu supaya mau bergabung sama kita karena kita butuh orang seperti pak Ahok yang memang bisa dukung BUMN," katanya.