RAKYATKU.COM - Pasukan Turki dan Rusia memulai patroli darat gabungan pertama di timur laut Suriah. Langkah itu memaksa para pejuang Kurdi untuk mengungsi dari zona aman di sisi perbatasan Suriah.
Turki dan pemberontak sekutu Suriah melancarkan serangan lintas-perbatasan pada 9 Oktober lalu. Serangan itu diarahkan ke Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (2/11/2019).
YPG sendiri dijuluki teroris oleh Turki. Lantaran mengambil alih kendali sepanjang 120km dan 30km strip tanah di sepanjang perbatasan.
Rusia mengatakan kepada Turki bahwa YPG meninggalkan jalur itu pada hari Rabu. Atau seminggu setelah Ankara dan Moskow setuju untuk memindahkan para pejuang YPG dari daerah tersebut.
Kendaraan lapis baja Turki pada hari Jumat melaju melalui jalan-jalan desa melintasi perbatasan untuk bergabung dengan rekan-rekan mereka dari Rusia.
Unit darat dan udara terlibat dalam patroli di daerah kota perbatasan Suriah, Darbasiya. Kementerian Pertahanan Turki di Twitter menunjukkan foto-foto empat kendaraan lapis baja dan tentara yang mempelajari peta.
Patroli bersama sepanjang 110 km dengan polisi militer Rusia, yang terdiri dari sembilan kendaraan militer, dimulai di Darbasiya dan melakukan perjalanan ke barat di sepanjang perbatasan, kata kementerian pertahanan Rusia.