Sabtu, 12 Oktober 2019 06:31

Tubuh Bugil yang Terpotong Delapan, Ternyata Milik Ibu dan Anak, Pelakunya Suami

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wanita dan anak (lingkaran biru) yang diduga korban mutilasi suaminya (beridiri di kiri).
Wanita dan anak (lingkaran biru) yang diduga korban mutilasi suaminya (beridiri di kiri).

Polisi telah menangkap seorang pria Singapura. Dia menjadi tersangka utama pembunuhan brutal di Malaka. Korban dimutilasi dan ditemukan dipotong-potong menjadi delapan bagian kemarin malam.

RAKYATKU.COM, MALAYSIA - Polisi telah menangkap seorang pria Singapura. Dia menjadi tersangka utama pembunuhan brutal di Malaka. Korban dimutilasi dan ditemukan dipotong-potong menjadi delapan bagian kemarin malam.

Sebagian jenazah manusia ditemukan berserakan di parit berumput di Kampung Ladang, Krubong Malaaca, setelah operator mesin pemotong rumput mencium bau yang tidak sedap dari daerah tersebut.

Penemuan awal jenazah, yang awalnya dianggap sebagai bagian dari satu tubuh kemudian ditemukan benar-benar anggota badan dari dua orang, milik ibu berusia 27 tahun, Norfazera Binti Bidin, dan putranya yang berusia 11 tahun, Muhammad Iman Asraf Bin Abdullah.

Menurut Harian Metro, kepala kepolisian Malaka, Datuk Kasim Karim mengatakan, tersangka ditangkap bekerja sama dengan kepolisian Singapura hari ini, setelah informasi terverifikasi di lokasi rumah teras korban yang berlokasi di Taman Merdeka Jaya.

"Polisi juga menemukan darah di ruang bawah tanah, dan percaya kasus itu melibatkan seorang pria Singapura yang terkait dengan korban."

Sementara sebuah pernyataan resmi belum dipublikasikan oleh pihak berwenang, banyak postingan telah beredar di media sosial, yang melibatkan laporan polisi yang merinci rincian kasus pembunuhan tersebut.

Postingan-postingan ini berspekulasi, bahwa pria itu bertengkar dengan istrinya mengenai masalah keluarga, yang mengakibatkan dia menikamnya dan memenggal kepalanya, bersama dengan bagian lain dari tubuhnya, karena kemarahannya yang tidak terkendali.

Setelah itu, tersangka diduga membunuh putranya, karena bocah berusia 11 tahun itu adalah saksi mata dari seluruh cekcok yang dengan cepat berubah menjadi pembantaian itu.

Kedua mayat yang terpotong-potong itu, kemudian diduga ditempatkan di belakang kap mobil tersangka. Putra bungsu tersangka tetap hidup, karena ia dilaporkan tertidur selama pembunuhan dan pemenggalan kepala kedua korban.

Tersangka kemudian membawa putra bungsunya dan mengendarai mobil ke hutan-hutan Malaka, tempat tersangka membakar tas yang menyimpan sisa-sisa jasad istri dan putranya. Dia kemudian melemparkan mayat-mayat itu jauh ke dalam kawasan hutan, jauh dari pandangan manusia.

Meskipun demikian, perlu dicatat, bahwa polisi belum mengkonfirmasi keabsahan informasi ini, dan telah mendesak masyarakat untuk menggunakan hanya pernyataan resmi yang diberikan.