Kamis, 10 Oktober 2019 20:51

Kembalikan Formulir di PKS, Syamsuddin Alimsyah Ungkap Konsep Majukan Desa

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Syamsuddin Alimsyah didampingi relawan saat mengembalikan formulir ke PKS Bulukumba, Kamis (10/10/2019).
Syamsuddin Alimsyah didampingi relawan saat mengembalikan formulir ke PKS Bulukumba, Kamis (10/10/2019).

Syamsuddin Alimsyah bisa disebut salah satu bakal calon yang serius membangun Bulukumba. Konsepnya tergolong riil dan bisa diuji.

RAKYATKU.COM - Syamsuddin Alimsyah bisa disebut salah satu bakal calon yang serius membangun Bulukumba. Konsepnya tergolong riil dan bisa diuji.

Saat mengembalikan formulir pendaftaran di DPD PKS Bulukumba, Kamis (10/10/2019), pendiri Kopel Indonesia itu kembali mengungkap konsepnya menghadirkan "Bulukumba Baru".

Di hadapan Ketua PKS Bulukumba, Andi Sabri Mustari dan pengurus, suami mantan anggota DPR RI Andi Mariattang itu membeberkan filosofi tagline atau jargon "Bulukumba Baru".

Bulukumba baru bukan berarti pemindahan ibu kota kabupaten, melainkan obsesi untuk membangun Butta Panrita Lopi jauh lebih baik dari sekarang.

Salah satu konsep yang ditawarkan yakni desain Bulukumba sebagai sentra kawasan terpadu di jazirah selatan-selatan. Itu dilakukan dengan mempertahankan kekhasan Bulukumba, yakni tetap terjaganya moralitas keagamaan.

"Sekarang orang cerita Bantaeng. Insya Allah Bulukumba jauh lebih baik dari Bantaeng," kata kandidat bupati yang dikenal punya jaringan luas hingga internasional itu.

Syamsuddin Alimsyah juga sudah punya konsep membangun desa. Salah satu wujud konkret yang akan dilakukan yakni koneksi internet hingga ke pelosok.

Jaringan internet menjadi keniscayaan untuk mendorong akselerasi pembangunan di pedesaan.

Program ini dijalankan sambil membenahi persepsi pembangunan desa selama ini. Syam ingin menghilangkan istilah bantuan desa. Itu dianggap mengerdilkan desa.

"Desa tidak boleh jadi objek, tetapi harus jadi subjek pembangunan. Anggaran yang diberikan ke desa itu bukan bantuan desa. Itu dana desa. SDM orang desa juga harus disiapkan," katanya.

Bagaimana dengan pariwisata? Penggiat antikorupsi itu menawarkan konsep pariwisata yang terintegrasi. Wisatawan yang ke Bulukumba dipastikan membawa cerita indah saat pulang ke daerah atau negaranya.

"Mengapa kita tidak konsep orang bisa mengenap sepekan di Bulukumba. Mandi air asin di Bira, minum kopi di Kahayya, dan belajar adat di Kajang," lanjut Syamsuddin Alimsyah.

Untuk memasimalkan berbagai potensi daerah, Syam juga siap membawa Bulukumba bergabung dalam Open Goverment Parnertship (OGP). Selama ini dia banyak memfasilitasi pemerintah daerah untuk bergabung, termasuk Makassar.

"Apa keuntungannya masuk OGP? Insya Allah potensi-potensi daerah seperti Kahayya, Bira, Kajang dengan sendirinya akan terkenal. Dunia internasional akan potret Bulukumba ada dalam peta dunia, bukan hanya ada dalam mimpi," urainya.

"Ada orang mengatakan itu susah (masuk OGP). Tidak susah Pak, yang penting pemerintahnya mau terbuka, mau partisipasi, maka pada saat itu bisa masuk terdaftar," lanjut Syam.