Rabu, 09 Oktober 2019 14:09

OPM Sebut Ada Perang Selama Seminggu, Minta Masyarakat Indonesia Tinggalkan Papua Barat

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pasukan TPNPB-OPM.
Pasukan TPNPB-OPM.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), mengeluarkan rilis perang selama seminggu, antara TNI/Polri dan TPNPB-OPM.

RAKYATKU.COM, PAPUA - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), mengeluarkan rilis perang selama seminggu, antara TNI/Polri dan TPNPB-OPM.

Rilis itu dikeluarkan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom. Dia mengatakan, per 23 September 2019 hingga 5 Oktober 2019, terjadi perang besar-besaran antara OPM dan TNI-Polri di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Menurutnya, berdasarkan laporan langsung dari Ilaga oleh Komandan Wilayah Pertahanan Sinak dari TPNPB Murib ke Markas Pusat TPNPB-OPM, melalui telepon pada 2 Oktober 2019 pukul 10:55 pagi.

"Dan ini adalah laporan perang selama satu minggu, yang dimulai pada 23 September 2019-5 Oktober 2019.
Telah ditunjukkan kepada juru bicara TPNPB-OPM bahwa ia harus dan segera mengumumkan kepada dunia internasional dan nasional, bahwa wilayah Kabupaten Puncak Papua di Ilaga, sedang terjadi perang bersenjata, yaitu antara pasukan TPNPB-OPM dan Pasukan Keamanan Indonesia," ujar Sebby.

Menurutnya, laporan ini harus segera diserahkan kepada Komunitas Internasional dan juga kepada masyarakat Indonesia secara nasional, sehingga masalah ini menjadi perhatian semua pihak.

Terkait itu, TPNPB-OPM mengeluarkan lima poin pernyataan. Berikut pernyataan TPNPB-OPM yang dilansir dari media sosial gerakan separatis tersebut.

1. Perang antara pasukan TPNPB-OPM dan pasukan keamanan Indonesia di Ilaga, Kabupaten Puncak Papua, berlanjut hari ini, dan kami berperang melawan ribuan tentara Indonesia yaitu Kepolisian Republik Indonesia, Detasemen 88 dan Komando Pasukan Khusus (KOPASUS) di kota Ilaga, Kabupaten Puncak Papua;

2. Perlawanan yang telah dan sedang dilakukan oleh pasukan TPNPB-OPM hanya bertujuan untuk merdeka dari Papua, oleh karena itu kami TPNPB-OPM meminta masyarakat Indonesia untuk mengangkat kaki dari Wilayah Papua Barat, dari Sorong ke Samari, karena ini adalah tanah kami;

3. Beberapa anggota TNI / POLRI telah menembak dan apa yang terjadi di Ilaga, Kabupaten Puncak Papua, kami siap bertanggung jawab;

4. Bupati Kabupaten Puncak Papua, Wilem Wandik yang merupakan Panglima TNI / POLRI di Ilaga kemudian mendeklarasikan perang dengan pasukan TPNPB-OPM di Ilaga, oleh karena itu TPNPB-OPM memberikan peringatan tegas kepada Bupati dari Kabupaten Puncak Papua Mr. Wilem Wandik;

5. Perang tidak akan berakhir, kami akan terus berperang melawan Pendudukan Militer Kolonial Indonesia di Papua sampai PAPUA INDEPENDENSI penuh, dan kami tidak berjuang untuk makanan atau minum atau meminta uang dari Indonesia, tetapi kami berjuang untuk mandiri Papua.