RAKYATKU.COM, INGGRIS - Seorang pengguna Viagra mengaku mengalami impoten setelah dokter 'memutilasi' penisnya setelah dia ereksi selama sebulan.
Nat Thind dari Hampshire, Inggris, mengatakan cobaannya dimulai setelah ia membeli pil Viagra pada bulan Juni. Pria berusia 26 tahun ini mengaku telah menggunakan obat itu beberapa kali di masa lalu tanpa masalah.
Tapi pada saat itu, ereksinya tak kunjung mereda. Jadi dia pergi ke dokter dan didiagnosis dengan priapism, suatu kondisi yang melibatkan ereksi menyakitkan yang tidak akan turun.
Awalnya dokter melakukan dua upaya untuk mengeringkan kenjantangan dengan jarum, namun gagal.
Jadi sebagai pilihan terakhir, petugas medis terpaksa memotong penisnya dengan pisau agar darahnya bisa mengalir keluar.
Alat kelamin Thind akhirnya kembali ke keadaan lembek secara alami. Namun, kini ia tidak mampu mencapai ereksi.
"Sekarang saya memiliki penis yang dimutilasi, ujung mati rasa, ketidakmampuan untuk ereksi atau mencapai orgasme, serta rasa sakit yang membakar dan fibrosis penis," katanya.
"Beralih dari memiliki kehidupan seks yang sehat menjadi kehidupan seks yang buruk sangat merusak dan mengorbankan hubungan,"
Thind mengatakan bahwa para dokter di Ghent, Belgia, dan Munich, Jerman, membenarkan bahwa dia telah mengalami kerusakan saraf.
