Selasa, 08 Oktober 2019 16:28

Pengakuan Mengejutkan Dua Siswi SMA yang Dijual di Kafe Remang-remang Parepare

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Dua gadis belia umur 16 dan 17 yang merupakan korban human trafficking, diselamatkan oleh PPA Polrestabes Makassar dan P2TP2A Makassar. Keduanya mengungkapkan pengakuan yang mengejutkan.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR -  Dua gadis belia umur 16 dan 17 yang merupakan korban human trafficking, diselamatkan oleh PPA Polrestabes Makassar dan P2TP2A Makassar. Keduanya mengungkapkan pengakuan yang mengejutkan.

Ketua P2TP2A Makassar Makmur mengatakan, kedua korban yang masih merupakan siswi tersebut, mengungkapkan bahwa sebelum kerja di Parepare sebagai pelayan kafe, mereka kerja di Bantaeng.

"Pengakuan keduanya pernah bekerja 10 hari di Bantaeng awal bulan 9, mereka bekerja melayani laki-laki," ujar Makmur di kantor P2TP2A Makassar, Selasa (8/9/2019).

Di Bantaeng mereka melayani laki-laki hidung belang dengan upah Rp500 ribu per orang. Akan tetapi, kedua korban awalnya tidak mengetahui bahwa di Bantaeng keduanya akan melakukan pekerjaan yang hina itu.

"Keduanya tidak mengetahui akan kerja begitu di Bantaeng, karena awalnya keduanya di sana akan menjual pakaian, memang betul siang menjual pakaian malamnya bekerja melayani laki-laki," paparnya.

Menurut pengakuan korban, keduanya sebenarnya terjebak dalam pekerjaan tersebut. Namun karena sudah telanjur di Bantaeng, sehingga keduanya dengan terpaksa menjalani dan melayani laki-laki hidung belang.

"Tapi setelah 10 hari, korban merasa pekerjaan itu dapat menimbulkan penyakit HIV. Jadi keduanya kabur dari Bantaeng dan menuju ke Parepare dengan catatan tidak melayani laki-laki," jelasnya.

Sehingga akhirnya, kedua korban bekerja di sebuah kafe di Parepare dengan bayaran Rp10 ribu per botol dan Rp5 ribu per jeriken atau ballo. "Keduanya di Parepare bekerja sebagai pelayan kafe," tutupnya.