RAKYATKU.COM - Salah satu ulama kondang dan paling berpengaruh di Irak menyerukan agar pemerintah Irak mengundurkan diri. Seruannya itu menyusul protes anti pemerintah yang tengah berlangsung di negara tersebut.
“Pemerintah harus mengundurkan diri dan pemilihan dini harus dilakukan di bawah pengawasan PBB,” ujar Moqtada al-Sadr, mantan pemimpin milisi Shiah yang memimpin blok oposisi terbesar di parlemen, dikutip dari VoA, Sabtu (5/10/2019).
Pasukan Irak telah melakukan penembakan ke arah pemrotes, serta sumber medis dan keamanan mengatakan, paling sedikit 53 orang tewas dalam aksi protes minggu ini.
Hari Jumat, pasukan keamanan Irak sekali lagi melancarkan tembakan ke arah pemrotes. Jurnalis melaporkan polisi tampaknya menembak langsung ke arah pemrotes dan tidak ke atas.
Saksi mata mengatakan, paling sedikit 10 orang tewas pada Jumat dan banyak lagi yang cedera.
Palang Merah Internasional atau ICRC mengeluarkan pernyataan Jumat, katanya, “Kematian warga sipil dan semakin banyaknya jumlah yang cedera selama protes berlangsung di seluruh negara sangat mengkhawatirkan, juga penggunaan senjata api untuk memulihkan tertib publik.”