Sabtu, 28 September 2019 00:13

Pesan Damai NA untuk Warga Kota Parepare

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, mendampingi Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah, saat membuka turnamen Walikota Cup di Stadion Gelora Mandiri.
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, mendampingi Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah, saat membuka turnamen Walikota Cup di Stadion Gelora Mandiri.

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Parepare, untuk menjaga diri dari segala hal yang bisa menimbulkan perpecahan. 

RAKYATKU.COM, PAREPARE — Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Parepare, untuk menjaga diri dari segala hal yang bisa menimbulkan perpecahan. 

Hal ini menyusul dengan serangkaian aksi anarkis yang mewarnai unjuk rasa mahasiswa di sejumlah daerah, khususnya di Sulawesi Selatan.

“Jaga Kapolda (Irjen Pol Mas Guntur Laupe) kita yang merupakan orang Parepare, Sulawesi Selatan. Janganlah mudah percaya dengan isu dan berita hoaks,” katanya saat membuka Turnamen Wali Kota Cup 2019, di Stadion Gelora Mandiri yang kini berganti dengan nama Stadion Gelora BJ Habibie, Jumat(27/9/2019).

Sebelumnya, kericuhan kembali terjadi  saat aksi unjuk rasa di area Flyover Jalan AP Pettarani, Makassar.

Bahkan dalam kericuhan itu, seorang anggota polisi dari satuan Sabhara di Makassar, Sulsel, terkena anak panah saat mengamankan demo ricuh tersebut. Seorang wartawan media online MakassarToday bernama Rusdi, juga terkena anak panah saat meliput bentrokan antara mahasiswa, warga, dan polisi.

Kericuhan demo di area fly over Makassar, mulai pecah setelah azan magrib. Massa dari arah Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan AP Pettarani, menyerang polisi yang memusatkan diri di kolong fly over.

Aksi anarkis mahasiswa juga terjadi di Ruang Paripurna DPRD Kota Parepare, Kamis(26/9/2019) lalu. Mahasiswa yang kecewa lantaran tidak diikutkan dalam Rapat Paripurna terkait aspirasi mereka menolak RUU Pertanahan dan Revisi UU KPK, terlibat bentrok dengan staf DPRD Kota Parepare. Hasilnya, kursi dalam ruang Paripurna beterbangan.

Jendela kaca di Kantor DPRD Kota Parepare juga pecah atas aksi tersebut.