Minggu, 22 September 2019 10:58

Ada Jasa Liestiaty Nurdin, Intip Kisah Putra Asli Bantaeng yang Kini Manajer Perum Perindo Makassar

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Indar Wijaya.
Indar Wijaya.

Pada usianya yang baru 30 tahun, kini dirinya bisa berkarier sebagai Manajer Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Unit Makassar.

RAKYATKU.COM, BANTAENG - Perjalanan hidup salah seorang putra asli Bantaeng, Indar Wijaya, patut dijadikan teladan.

Pada usianya yang baru 30 tahun, kini dirinya bisa berkarier sebagai Manajer Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Unit Makassar.

Dirinya mengaku, tidak menyangka bisa mencapai kesuksesan, padahal dirinya terlahir di sebuah Kampung Tala-Tala, Bonto Rita, Kabupaten Bantaeng. Di mana pada saat itu, wilayah di desa itu belum dialiri listrik.

Apalagi mengingat, dirinya terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Sang ayah hanya bekerja sebagai tukang kayu di samping itu juga bekerja sebagai buruh tani dan buruh bangunan. Sementara sang ibu, hanyalah seorang ibu rumah tangga. Indar merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

"Dulu untuk sekolah saja, apalagi melanjutkan ke perguruan tinggi mungkin sangat sulit, dikarenakan faktor biaya," ujar Indar Wijaya kepada Rakyatku.com, Minggu (22/9/2019).

Bahkan pada saat itu, kata dia, orang-orang masih beranggapan meski tak kuliah, masih bisa bekerja mencari uang.

Kesuksesannya saat ini pun tentunya berkat dukungan dari orang tuanya. Bahkan ada juga yang paling berjasa bagi dirinya, yakni istri Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Liestiaty F Nurdin.

"Alhamdulillah saya lulus sekolah di SMAN 1 Bantaeng dan sangat bersyukur bisa lanjut di Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Dan orang pertama kali yang memberikan saya biaya untuk bayar SPP adalah ibu Bupati Bantaeng saat itu dan sekarang menjadi ibu Gubernur (Ketua PKK Sulsel), Ibu Liestiaty F Nurdin," bebernya.

Pria kelahiran Bantaeng, 5 Juni 1989 ini pun bercerita, pada 2014 dirinya diterima di salah satu Perusahaan BUMN di sektor perikanan.

"Dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun, alhamdulillah saya sudah dipercayakan menjadi manajer di usia di bawah 30 tahun. Bagi saya, amanah ini bisa menjadikanku untuk bekerja lebih baik di sektor kelautan dan perikanan," pungkasnya.

Dirinya pun berpesan, agar dalam hidup, seseorang bisa lebih membuka diri untuk mencari teman. "Masa depan akan banyak ditentukan dengan siapa hari ini kita berteman," ucapnya.