RAKYATKU.COM, JENEPONTO -- Ribuan hektar area persawahan mengalami peningkatan gagal panen sepanjang musim tanam gaduh seluas 3.839 hektar tersebar di 11 Kecamatan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, H Ahmad mengatakan, penyebab gagal panen tanaman padi tersebut akibat cuaca yang buruk hingga kurangnya air.
"Jadi penyebab gagal panen itu, karena cuaca yang kurang membaik, air kurang. Di daerah ini sekitar 70 persen sawah tadah hujan, dan 40 persen irigasi teknis. Dan baru tahun ini yang terparah sepanjang 10 tahun terakhir," kata Ahmad kepada Rakyatku.com, Kamis (12/9/2019).
Menurut mantan asisten II Pemkab Jeneponto itu, untuk sementara upaya yang dilakukan dalam penyelamatan sebagian tanaman padi yang masih kelihatan membaik, menggunakan air sungai dengan cara dipompa menggunakan mesin.
Salah satunya yang berada di Kecamatan Bangkala Induk, Bangkala Barat, Turatea dan Rumbia. Empat Kecamatan itu, terus di pantau setiap hari perkembangannya.
"Dari 11 Kecamatan yang gagal panen ini, masih ada dua kecamatan yang belum rampung datanya Bangkala Induk, Bangkala Barat. Tapi yang ada ini baru 8 kecamatan, termasuk luas tanamnya," sebutnya
Ia juga menjelaskan bahwa gagal panen ini hanya berada pada tanam dua kali di musim gaduh, namun baru tahun ini mengalami gagal panen yang parah, jika dibanding tahun tahun sebelumnya.
"Kalau luas tanam itu sekitar 6.582 hektar, dan mengalami gagal panen di musim gaduh ini, seluas 3.839. Sepuluh tahun yang lalu, tanaman didaerah ini pernah diserang hama belalang. Tapi beda di tahun 2019, tanaman padi mati mulai dari batang hingga bulir padi kosong," tambahnya
Salah satu petani di Desa Lebang Manai, Kecamatan Rumbia, Daeng Tanjeng mengatakan, gagal panen tahun ini baru terjadi di kampungnya, terutama pada musim gaduh.
"Barusan terjadi disini gagal panen, batang padi hingga buahnya mati dan tidak berisi. Ini mungkin karena faktor cuaca. Banyak petani yang rugi tahun ini karena biasanya kita panen 40 karung, kini menurun jadi 5 karung," kata Tanjeng.
Berikut luas tanam area persawahan perkecamatan yang mengalami gagal panen (Fuso) di Kabupaten Jeneponto:
- Kecamatan Binamu luas tanam 750 hektar dan Fuso 397 hektar
- Kecamatan Batang 0
- Kecamatan Tarowang luas tanam 425 hektar dan Fuso 251 hektar
- Kecamatan Rumbia luas tanam 950 hektar Fuso 455,5 hektar.
- Kecamatan Bangkala Barat luas tanam 500 hektar
- Kecamatan Bangkala Induk luas tanam 400 hektar
- Kecamatan Bontoramba luas tanam 800 Fuso 519,5 hektar.
- Kecamatan Tamalatea luas tanam 957 hektar, Fuso 864 hektar.
- Kecamatan Arungkeke luas tanam hektar 425, Fuso 255 hektar.
- Kecamatan Turatea luas tanam 825 hektar, Fuso 805 hektar.
- Kecamatan Kelara luas tanam 450 hektar, Fuso 293 hektar.