RAKYATKU.COM, DHAMAR - Lebih 100 orang diyakini tewas dalam serangan udara oleh koalisi militer yang dipimpin Saudi di pusat penahanan di Yaman.
Koalisi mengatakan, pihaknya menargetkan fasilitas yang dijalankan oleh pemberontak Huthi yang "menyimpan drone dan rudal".
Tetapi pemberontak mengatakan bahwa serangan itu telah meratakan sebuah bangunan yang mereka gunakan sebagai penjara.
PBB mengatakan 52 tahanan termasuk di antara yang tewas.
Setelah serangan itu, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) bergegas ke tempat kejadian, di kota Dhamar.
"Korban kemungkinan besar akan meningkat karena upaya penyelamatan masih berlangsung," kata Franz Rauchenstein, kepala delegasi ICRC untuk Yaman.
"Lokasi yang terkena telah dikunjungi oleh ICRC sebelumnya. Ini adalah bangunan kampus yang kosong dan telah digunakan sebagai fasilitas penahanan untuk sementara waktu."
"Apa yang paling mengganggu adalah bahwa (serangan itu) terhadap sebuah penjara. Menghantam bangunan seperti itu mengejutkan dan menyedihkan, karena tahanan dilindungi oleh hukum internasional."
Rauchenstein mengatakan bahwa lebih dari 100 orang diperkirakan tewas. Sementara itu, sekitar 40 orang terluka telah dirawat di rumah sakit di kota itu.
Dia menambahkan bahwa saat ini tim penyelamat ICRC "bekerja tanpa henti untuk menemukan korban selamat di bawah puing-puing".
Rekaman yang diperoleh AFP menunjukkan kerusakan parah pada bangunan dan beberapa mayat tergeletak di reruntuhan, sementara buldoser bekerja untuk membersihkan tumpukan puing yang sangat besar.
