RAKYATKU.COM, PRANCIS - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif melakukan kunjungan mendadak ke kota Biarritz, yang menjadi tuan rumah KTT G7.
Kedatangan Zarif tampaknya merupakan inisiatif terselubung Presiden Prancis Emmanuel Macron, kata seorang pejabat senior Eropa.
Seorang juru bicara Zarif mengumumkan sang menteri tiba di Biarritz atas undangan menteri luar negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian.
"Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk melanjutkan diskusi tentang inisiatif baru-baru ini antara presiden Iran dan Prancis," katanya.
Namun kedatangan Zarif di Biarrits tampaknya membuat Presiden AS tidak senang. Washington Post melaporkan bahwa Donlad Trump tidak banyak bicara tentang tamu tak terduga itu.
"Tidak ada komentar," kata Trump kepada wartawan.
Zarif berada di kota itu selama sekitar lima jam sebelum berangkat dengan pesawat jet pemerintah Iran menuju ke Asia, untuk mencari dukungan atas kesepakatan nuklir.
Selama waktunya yang singkat, dia bertemu dengan Macron, Le Drian, serta diplomat Inggris dan Jerman.
Hubungan AS dan Iran sedang baik menyusul langkah AS menarik diri dari perjanjian nuklir penting pada Mei 2018. Kesepakatan itu, dinegosiasikan oleh pemerintahan Obama, untuk membatasi kemampuan nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi.
Sejak saat itu, pemerintah Trump memberikan tekanan kepada Iran dengan menjatuhkan sanksi dan ancaman publik yang ditujukan untuk melumpuhkan ekonomi Iran.
Di lain sisi, para pejabat Perancis telah mengatakan bahwa pendekatan "tekanan maksimum" Trump terhadap Iran pasti akan gagal. Mereka berusaha membujuk Gedung Putih untuk mengubah arah dan menerima kesepakatan baru dengan Iran.
