RAKYATKU.COM, AMBON - KM Mina Sejati masih terus melaju. Tiga Anak Buah Kapal (ABK), menyandera 21 rekannya. Kapal tersebut memuat 36 ABK, termasuk NH alias Nurul (Masinis), FDL alias Ferri, dan QIM alias Qersim, tiga pelaku penyanderaan.
Ketiganya juga sudah membunuh lima orang. Tiga dibunuh di lambung kapal, dua lainnya tewas saat melompat bersama tujuh rekannya ke laut, saat perkelahian terjadi antara ABK.
Sampai saat ini, aparat kepolisian belum bisa mendekati KM Mina Sejati. Cuaca yang tak bersahabat jadi penyebabnya.
"Diharapkan cuaca tidak ekstrem agar negoisasi membuahkan hasil baik," kata Kapolda Maluku, Irjen Royke Lumowa sebagaimana dilansir dari Antara, Senin, (19/8/2019).
Meski cuaca buruk, proses pembebasan sandera tetap diintensifkan. Proses negosiasi sudah diusahakan sejak Minggu malam, 18 Agustus 2019.
Menurut Royke, posisi KM Mina Sejati sudah diketahui. Penyelamatan sandera menjadi fokus aparat, ketimbang menangkap penyandera.
Sementara itu, Kepala Kantor Badan SAR Nasional Cabang Ambon, Muslimin, mengungkap, KM Mina Sejati dibajak di perairan laut Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru. Kapal mengangkut 36 penumpang, namun sembilan di antara mereka nekat menceburkan diri ke laut. Dua tewas, tujuh lainnya diselamatkan kapal nelayan.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal menegaskan, peristiwa di KM Mina Sejati bukan perompakan atau pembajakan, melainkan perkelahian yang dipicu persoalan internal.