RAKYATKU.COM, LUWU - Senin, 19 Agustus 2019. Deretan kendaraan mengular hingga lima kilometer. Penyebabnya, air berwarna cokelat yang mengalir deras di Jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Dadeko, Kecamatan Larompong Selatan, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Ketinggian air di jalan, mencapai lutut orang dewasa. Kendaraan tidak dapat melintas. Arus lalu lintas lumpuh total.
Mobil yang nekat menerobos banjir, mogok dan harus didorong warga bersama personel Polres Luwu dan BPBD, yang bersiaga di lokasi.
"Sudah hampir enam jam lumpuh total. Kami evakuasi warga menggunakan mobil operasional Sat Shabara," kata AKP Abu Bakar, Kasat Shabara Polres Luwu.
Penumpukan kendaraan terjadi dari dua arah. Ratusan kendaraan masih mengantre hingga lima kilometer. Untuk mengurai penumpukan kendaraan, polisi memberlakukan buka tutup jalan.
"Mobil truk dan sebagian mobil angkutan umum, kita upayakan bisa melintas, tapi harus ekstra hati-hati," kata AKP Muhtari, Kasat Lantas Polres Luwu.
Ardiman, warga Dadeko, terpaksa harus mengungsikan keluarganya. Rumahnya terendam air hingga satu meter.
"Kali ini cukup parah, karena rumah panggung saja sudah terendam," katanya.
Hingga siang ini, air belum surut. Polisi berupaya mengurai kemacetan.