Sabtu, 17 Agustus 2019 06:04

Diduga Banyak Penumpang Terjebak di Lambung Kapal yang Terbakar

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Petugas dibantu nelayan, melakukan evakuasi penumpang KM Izhar yang terbakar.
Petugas dibantu nelayan, melakukan evakuasi penumpang KM Izhar yang terbakar.

Sudah hampir lima jam, api masih menyala di Kapal Motor (KM) Izhar yang tengah berlayar dari Kendari, Sultra, menuju Sala Bangka, Sulteng. Api terlihat oleh warga Pulau Bokori, saat kapal tersebut ten

RAKYATKU.COM, KENDARI - Sudah hampir lima jam, api masih menyala di Kapal Motor (KM) Izhar yang tengah berlayar dari Kendari, Sultra, menuju Sala Bangka, Sulteng. Api terlihat oleh warga Pulau Bokori, saat kapal tersebut tengah melintasi perairan pulau tersebut.

Warga yang bernama Kina itu pertama kali melihat ada nyala api di tengah lautan. Waktu itu, jarum jam tangannya menunjukkan pukul 00.00 Wita. Hari baru saja berganti dari Jumat, 16 Agustus 2019 ke Sabtu, 17 Agustus 2019. 
 
Dia lalu memastikan itu adalah api. Kina lalu menghubungi kerabatnya di Kendari, agar menghubungi Basarnas.

"Saya telepon temanku di Kendari live Facebook karena butuh pertolongan, terlihat ada kapal terbakar. Nyala api cukup besar. Semoga cepat ada pertolongan," ujar Kina sebagaimana dilansir dari Tegas.co.

Kapal tersebut diperkirakan memuat sekitar 200 penumpang. Kobaran api datang dari belakang kapal. Aparat kepolisian tiba di lokasi menyelamatkan korban yang melompat ke laut. 

Diduga masih ada penumpang yang terjebak api di lambung kapal. Pasalnya, petugas belum bisa mendekati kapal akibat api yang masih berkobar.

Penumpang sebagian dievakuasi ke kampung Bojo Soropie, Konawe, Sultra.

Kepala Desa Tepulaga, Marhaban mengatakan, hingga pukul 03.50 Wita, sudah 40 penumpang yang dievakuasi. Tiga di antaranya ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam. Yang tenggelam kata Marhaban, seorang ibu, serta dua bocah masing-masing bocah laki-laki berusia 5 tahun dan bocah perempuan berusia 1 tahun. Seorang pria juga kritis.

"Belum diketahui jumlah penumpang yang hilang. Tapi yang sudah dievakuasi ke Tepulaga, ada 40 orang, termasuk tiga meninggal," ujar Marhaban.

Para korban meninggal diduga akibat terjun ke laut dan kecapaian saat berenang.