RAKYATKU.COM, TEGAL - Lima pelaku pembunuhan terhadap Nurhikmah (16), yang jasadnya dimasukkan dalam karung dan sudah jadi tulang belulang, mengaku kerap dihantui arwah korban yang datang berwujud kuntilanak.
Bukan cuma pelaku, warga di sekitar rumah kosong di Desa Cerih, Tegal yang menjadi TKP pembunuhan, juga sering diteror sosok kuntilanak berwujud korban.
Termasuk orang tua korban juga, mengaku kerap didatangi sosok misterius berwujud kuntilanak. Itu diungkap orangtua korban saat diperiksa polisi.
Bahkan, warga sekitar TKP penemuan jasad korban mengaku kerap melihat sosok misterius yang sama di sekitar lokasi penemuan jasad korban.
"Warga lainnya sama, kerap melihat sosok serupa di sekitar lokasi rumah kosong saat melintas," ujar Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP Bambang Purnomo.
Meski begitu, para warga tidak menaruh curiga adanya pembunuhan di wilayah mereka.
Pasalnya, rumah tempat penemuan jasad dalam karung itu kosong dan terkenal sepi.
"Dari keterangan warga tiba-tiba sering muncul penampakan di sekitar lokasi rumah kosong. Tapi warga belum berpikir jauh sampai ke sana. Lagi pula, lokasi rumah kosong itu emang sepi," papar AKP Bambang.
Hal itu terungkap dari pengakuan para warga dan pelaku saat pihak kepolisian memintai keterangan terkait pembunuhan yang menggemparkan warga Tegal itu.
Nurhikmah yang hilang sejak 5 bulan lalu, ditemukan warga di sebuah rumah kosong berupa tulang belulang dalam karung, pada, Jumat (9/8/2019).
Melalui hasil olah TKP dan dari keterangan warga, pihak kepolisian kini sudah mengamankan 5 orang terduga pelaku.
Usai diautopsi diketahui bahwa korban telah dibunuh para pelaku sekitar 3 bulan lalu.
"Berkat informasi dari warga dan keterangan saksi, akhirnya sudah kami amankan. Lima pelaku, dua perempuan, tiga laki-laki. Diduga korban dan pelaku saling kenal. Penangkapan ini tak lebih dari 24x2 jam sejak pertama kali ditemukan," ungkap AKP Bambang.
Kelima pelaku yang diamankan adalah AM (20), MP (18), SA (24), NL (18), dan AI (15).
Motif pelaku membunuh korban tak lain hanya karena tersinggung dengan perkataan korban, baik lewat dunia maya maupun dalam keseharian.