RAKYATKU.COM, GOWA - SY (36) yang dahulu seorang guru, terpaksa mengenakan baju tahanan bertuliskan "Tahanan Polres Gowa" dan menggunakan topeng karena nekat mencabuli anak asuhnya sendiri.
Namun, terdapat alasan lain SY tega mencabuli MI (15). SY terpaksa melakukan aksinya tersebut untuk mengobati kemandulannya. Menurut pelaku, hal itu dinilai ampuh untuk menyembuhkan kemandulannya. Hal itu juga yang membuat kondisi rumah tangganya hancur berantakan.
"Pelaku meminta sperma korban dengan alasan mengobati kemandulan. Pelaku meminta korban untuk mendonorkan sperma, agar pelaku dapat memiliki anak dan bisa kembali bersama istrinya," ungkap Kassubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan kepada media, Sabtu (27/7/2019).
SY diberikan kepercayaan oleh orang tua korban untuk dijadikan anak asuh dan tinggal serumah dengan pelaku di Jalan Abdul Mutalib Lorong 2 Kelurahan Pacinongang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Korban akan dibantu dicarikan sekolah khusus Paket B untuk si korban. Orang tua korban akan berangkat ke luar Sulawesi.
Atas dasar kegagalan berumah tangga SY, ia pun memanfaatkan kesempatan tersebut dengan mendonorkan spermanya ke MI agar istrinya bisa kembali bersama dirinya. Namun entah apa yang ada di pikiran SY sehingga tidak memikirkan dampaknya di masa yang akan datang.
SY yang dahulunya adalah seorang guru di Gowa yang dihargai dan dihormati oleh masyarakat, kini harus berada di jeruji besi Mapolres Gowa untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya dan sedang menjalani proses hukum lebih lanjut.
