Sabtu, 27 Juli 2019 20:02

WHO Sebut Rokok Elektronik Tak Membantu Perangi Kanker

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
FOTO: AFP/Straits Times
FOTO: AFP/Straits Times

Rokok elektronik dan produk tembakau yang dipanaskan tidak membantu memerangi kanker. Hal tersebut diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (26 Juli) untuk mendesak perokok dan pemerint

RAKYATKU.COM - Rokok elektronik dan produk tembakau yang dipanaskan tidak membantu memerangi kanker. Hal tersebut diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (26 Juli) untuk mendesak perokok dan pemerintah agar tidak mempercayai klaim dari perusahaan rokok tentang produk terbaru mereka.

"Laporan WHO ketujuh tentang epidemi tembakau global" mengatakan bahwa menghalangi campur tangan industri sangat penting untuk mengurangi bahaya dari penggunaan tembakau, dikutip dari The Straits Times, Sabtu (27/7/2019).

"Industri tembakau memiliki sejarah panjang oposisi sistemik, agresif, berkelanjutan dan sumber daya baik untuk langkah-langkah pengendalian tembakau," kata laporan itu.

"Sementara beberapa strategi bersifat publik dan yang lainnya lebih rahasia ... semua memiliki tujuan untuk melemahkan kendali tembakau."

Laporan itu mengatakan raksasa tembakau Philip Morris International berusaha memposisikan dirinya sebagai mitra kesehatan masyarakat yang bertanggung jawab melalui kampanye "Unsmoke", yang mendorong orang untuk "berubah ke alternatif yang lebih baik".

WHO mengatakan kampanye tersebut bertujuan untuk memastikan tembakau tetap dapat diterima secara sosial, sementara membingungkan konsumen dengan istilah-istilah seperti "produk bebas-rokok", yang dapat merujuk pada produk-produk dengan emisi beracun dan efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang tidak diketahui.

Juru bicara Philip Morris, Ryan Sparrow mengatakan pesan WHO mempersulit memberikan opsi yang lebih aman bagi orang yang tidak bisa berhenti merokok.

"Tidak ada pertanyaan bahwa pilihan terbaik bagi perokok adalah berhenti sama sekali dari rokok dan nikotin. Kenyataannya adalah banyak orang tidak. Kita tidak bisa berpaling dari mereka," katanya.

"Organisasi seperti Organisasi Kesehatan Dunia perlu berhenti berbicara pada perokok dan mulai mendengarkan."

Laporan WHO mengatakan industri berharap untuk mendapatkan kehormatan melalui pesan manipulatif seperti mengklaim produk mereka adalah bagian dari strategi "pengurangan dampak buruk", meskipun rokok masih merupakan 97 persen dari pasar tembakau global.

Vinayak Prasad, manajer program unit pengendalian tembakau WHO, mengatakan pengembangan produk baru semata-mata dimaksudkan untuk memperluas pasar perusahaan-perusahaan tembakau.

"Tidak ada perbedaan antara rokok dan produk tembakau yang dipanaskan kecuali dalam hal paparan: paparannya lebih sedikit dan asapnya tidak terlihat," katanya.

Rokok elektronik, yang mengandung nikotin tetapi bukan tembakau, dipromosikan sebagai cara untuk berhenti merokok. Tetapi tidak ada bukti untuk membenarkan klaim itu, dan bukti dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa mereka telah meningkatkan prevalensi orang muda yang merokok, katanya.