RAKYATKU.COM - Vietnam telah meminta Cina untuk menarik kapal eksplorasi minyak dari perairan yang disengketakan dekat Kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan.
Laporan dalam beberapa hari terakhir telah menunjukkan kebuntuan besar-besaran antara beberapa kapal penjaga pantai dari masing-masing negara ketika kapal eksplorasi minyak Cina memasuki perairan yang diperebutkan di dekat Kepulauan Spratly.
"Selama beberapa hari terakhir, kapal survei Tiongkok, Haiyang Dizhi 8, dan para pengawalnya melakukan kegiatan di wilayah selatan Laut Timur yang melanggar zona ekonomi eksklusif Vietnam dan landas kontinen," kata juru bicara kementerian luar negeri Vietnam Le Thi Thu Hang dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, menggunakan istilah Vietnam untuk Laut Cina Selatan, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (20/7/2019).
"Area ini sepenuhnya berada di perairan Vietnam."
Vietnam menuntut Cina menghentikan "kegiatan melanggar hukum" dan kapal-kapalnya meninggalkan perairan Vietnam, katanya.
Surat kabar South China Morning Post di Hong Kong melaporkan pada 12 Juli bahwa enam kapal penjaga pantai "bersenjata lengkap", dua dari Cina dan empat dari Vietnam, telah saling mengawasi sejak awal bulan.
Data pengiriman yang tersedia untuk umum mengkonfirmasi keberadaan kapal eksplorasi minyak China di perairan yang disengketakan, di dekat tempat perusahaan minyak Rusia Rosneft mulai melakukan pengeboran pada 12 Mei dalam usaha patungan dengan Vietnam.
Eksplorasi minyak di Laut Cina Selatan adalah masalah yang sangat penuh di kedua negara, yang berjuang serangkaian sengketa kekerasan antara 1974 dan 1988 tentang kontrol Kepulauan Spratly dan Parcel.