Minggu, 21 Juli 2019 02:30

Inggris Sebut 2 Kapal Minyaknya Disita Iran

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
FOTO: NYTimes
FOTO: NYTimes

Pemerintah Inggris mengatakan jika Iran menyita dua kapal tanker minyaknya di Teluk pada hari Jumat. Dan mengatakan kepada pemerintah Iran di Teheran untuk mengembalikan kapal-kapal itu atau menghadap

RAKYATKU.COM - Pemerintah Inggris mengatakan jika Iran menyita dua kapal tanker minyaknya di Teluk pada hari Jumat. Dan mengatakan kepada pemerintah Iran di Teheran untuk mengembalikan kapal-kapal itu atau menghadapi konsekuensi dalam konfrontasi terakhir untuk meningkatkan ketegangan di sepanjang rute pengiriman minyak internasional.

Pengawal Revolusi Iran mengatakan mereka telah menangkap Stena Impero yang berbendera Inggris. Langkah itu diambil dua minggu setelah angkatan laut Inggris menangkap sebuah kapal tanker Iran di Gibraltar, dikutip dari The Straits Times, Minggu (21/7/2019).

Kantor berita semi-resmi Iran Tasnim mengatakan kapal kedua, Mesdar yang dioperasikan Inggris, belum disita.

Kapal itu telah diizinkan untuk melanjutkan perjalanan setelah diberi peringatan atas masalah keselamatan dan lingkungan.

Stena Impero dan Mesdar berubah arah dengan tajam dalam waktu 40 menit satu sama lain tak lama setelah memasuki Teluk melalui Selat Hormuz, mengambil arah menuju Iran, data pelacakan Refinitiv menunjukkan.

Data kemudian menunjukkan Mesdar mengubah arah lagi, menuju ke barat kembali ke Teluk.

"Kejang ini tidak dapat diterima. Sangat penting bahwa kebebasan navigasi dijaga dan bahwa semua kapal dapat bergerak dengan aman dan bebas di wilayah tersebut," kata menteri luar negeri Inggris Jeremy Hunt.

Hunt kemudian mengatakan, dalam komentar yang dilaporkan oleh Sky News, bahwa akan ada konsekuensi jika Iran tidak mengembalikan kendali atas kapal, tetapi mengatakan Inggris tidak mempertimbangkan opsi militer. 

Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan berbicara dengan Inggris tentang masalah ini, berbicara setelah perang kata sebelumnya pada hari Jumat tentang apakah Amerika Serikat telah menembak jatuh pesawat tanpa awak Iran di Selat Hormuz.

Hubungan yang tegang antara Iran dan Barat telah menjadi semakin penuh sejak angkatan laut Inggris menangkap tanker Grace 1 Iran di Gibraltar pada 4 Juli atas dugaan penyelundupan minyak ke Suriah dalam pelanggaran sanksi Uni Eropa.