RAKYATKU.COM,JENEPONTO - Direktur PDAM Jeneponto Junaedi mengeluh. Dia menemukan banyak masalah di perusahaan yang baru saja dia pimpin tersebut.
Salah satu masalahnya adalah tidak adanya subsidi anggaran dari Pemerintah Kabupaten Jeneponto kepada PDAM selama ini. Hal itu membuat pelayanan PDAM tidak maksimal.
"Banyak pipa yang hancur akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Jeneponto beberapa waktu lalu. Ini memerlukan waktu untuk proses normalisasi pipa yang porak poranda tersebut dengan biaya yang besar," kata Junaedi, Kamis (18/7/2019).
Menurut Junaedi, sumber masalahnya sebenarnya adalah karena tidak adanya dana pemeliharaan terhadap sarana prasarana, sistem pemipaan, dan hal-hal yang menyangkut teknis PDAM.
"Saya meminta kepada Pemkab Jeneponto untuk memsubsisdi PDAM Jeneponto karena air bersih ini menyangkut hak hidup orang banyak," harap Junaedi.
Selain itu, dia juga menemukan adanya tunggakan pelanggan PDAM Jeneponto yang jumlahnya cukup fantastis, yaitu mencapai miliaran rupiah.
Untuk menangani hal tersebut, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan Kejaksaan Negeri Jeneponto untuk melakukan penagihan. Terutama pelanggan yang membandel, termasuk kantor-kantor lingkup Pemkab Jeneponto.