Senin, 15 Juli 2019 09:33

Waspadai Flu ini! Bocah 9 Tahun Meninggal Seminggu Setelah Terjangkit

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tristan Ang
Tristan Ang

Tristan Ang dari California, AS meninggal setelah ahli kesehatan hanya mengira dia kelelahan dan butuh istirahat.

RAKYATKU.COM - Seorang bocah berusia sembilan tahun yang tampaknya sehat, meninggal hanya seminggu setelah terkena flu biasa, yang disebabkan oleh adenovirus.

Tristan Ang dari California, AS meninggal setelah ahli kesehatan hanya mengira dia kelelahan dan butuh istirahat.

Adenovirus biasanya menyebabkan sakit tenggorokan, hidung tersumbat, batuk dan demam. Dalam beberapa kasus ini menyebabkan infeksi mata merah dan telinga.

Jenis virus ini sangat agresif, dan menjadi salah satu penyebab utama flu biasa. Namun itu sudah sering muncul di seluruh AS, dan merenggut nyawa 11 anak di New Jersey. 

Biasanya, virus itu hanya mematikan bagi anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu.

Tetapi dalam kasus Tristan, dia sangat sehat dan aktif. Oleh karena itu, keluarganya ingin memperingatkan orang lain bahwa tanda-tanda adenovirus begitu halus, sehingga orangtua bisa tidak menyadari penderitaan anak mereka.

Orang tua Tristan, Belle dan Mark mengatakan bahwa Tristan bahkan baru saja berkompetisi dalam kompetisi Taekwondo nasional. 

Tapi seminggu kemudian, dia tiba-tiba menjadi sangat lelah dan lemah. Setelah itu, kondisinya berubah menjadi demam, sakit kepala dan mual. 

Pada awalnya, perawat menduga bahwa anak itu hanya perlu istirahat, dan akan baik-baik saja. Jadi, dia diberi  Tylenol dan Motrin untuk mengatasi demam dan gejala ringannya. 

Ketika dia tampaknya tidak membaik, orang tuanya membawa Tristan ke rumah sakit.

Mereka diberitahu bahwa dia kemungkinan hanya mengalami dehidrasi dan dipulangkan.

Tetapi air dan istirahat tidak membantu. Faktanya, Tristan mengalami perubahan dramatis, dia bahkan hampir tidak bisa melihat namanya sendiri. 

Karena khawatir, Belle dan Mark membawa putra mereka ke rumah sakit. Kali ini, Tristan berakhir di unit perawatan intensif. 

Setelah diperiksa, dokter menemukan bahwa otaknya bengkak, tetapi ia negatif meningitis. 

Dokter kemudian memberi tahu keluarga itu bahwa putra mereka mengalami komplikasi adenovirus.  

Lalu, pada 28 Juni, di rumah sakit dekat rumah mereka di Milpitas, California, seorang dokter mengatakan bahwa putra mereka sedang sekarat.