RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Asri Sahrun Said ikut diperiksa oleh Panitia Khusus (Pansus) Angket DPRD Sulsel, Rabu (10/7/2019). Asri Sahrun adalah kepala BKD Sulawesi Selatan.
Asri menjadi diperiksa terkait pelantikan 193 pejabat Pemprov Sulsel akhir April lalu. Pelantikan ini mendapat perhatian khusus dari Kemendagri dan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Dalam kesempatan itu, Asri menjelaskan soal proses perjalanan SK pengangkatan dan mutasi pejabat, dari awalnya 79, menjadi 193.
"Bagaimana ceritanya itu, 79 tiba-tiba berkembang 193. Coba bapak jelaskan," tanya anggota Wakil Ketua Pansus, Selle KS Dalle kepada Asri.
Asri bercerita bahwa ini diawali pertemuan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman di Claro Hotel.
Pertemuan itu dilakukan sebelum Nurdin berangkat umrah. Asri hadir dalam pertemuan itu. Seorang staf BKD, Bustanul juga hadir dalam pertemuan itu.
"Dari hasil pembicaraan itu, ada kesepakatan bahwa konsep tersebut diserahkan Pak Gub ke Pak Wagub dengan harapan bahwa beberapa pesan setelah tiba dari Tanah Suci. Pesan gubernur, pelaksanaan mutasi dilakukan secara terbatas," kata Asri.
Intinya, kata Asri, Nurdin Abdullah berharap boleh mutasi dan pelantikan itu dilakukan, tetapi terbatas. Terbatas maksudnya, hanya 79 nama itu saja dulu yang dilantik.
Selle kemudian bertanya mengapa 79 nama itu tiba-tiba bertambah jadi 193. Dijawab Asri, dirinya tidak ikut terlibat dalam proses ini.
"Kami (BKD) tidak ikut. Kami dapat pesan, gubernur minta dipantau. Kalau ada penambahan, tetap terbatas. Harapannya, mutasi awal ini berada pada persoalan Biro Umum, Humas dan Protokol, dan Keuangan. Pak Gub sampaikan, ketika ada usulan yang berbenturan dengan usulan wagub, diminta ditunda," jelasnya.
"Jadi kapan Pak Asri tahu 79 itu berubah jadi 193?" kejar Selle, legislator asal Partai Demokrat.
"Jadi malam hari sebelum pelantikan (28 April malam), jam 12 malam, saya merapat ke kantor mereka (staf wagub Sulsel). Atas arahan gubernur, kami ingatkan teman-teman yang ada di ruangan... Renra, Toteng, Rusdi (staf wagub Sulsel). Wagub tidak ada," cerita Asri.
"Ada staf kami Reza. Saya sampaikan bahwa setahu saya, lima tahun saya kepala BKD (di Bantaeng) belum pernah ada mutasi 100 ke atas. Jadi saya minta, kalau bisa sampaikan pimpinan (ke wagub Sulsel), ini pelantikan secara bertahap, sejalan dengan arahan Pak Gub," katanya.
Asri menegaskan dia sebagai kepala BKD tidak dilibatkan sama sekali. Bahkan sampai SK 193 pejabat itu dibacakan, dia sama sekali tidak pernah melihat naskahnya.
"Jadi tidak ada paraf saya di situ. (Tanda tangan) tunggal Pak Wagub. Saya tidak mengatakan salah, yang jelas tim terpadu turun, ditemukan beberapa hal yang akan dievaluasi," katanya.