Jumat, 28 Juni 2019 20:13

Pelari Malaysia Meninggal Setelah Rubuh Hanya Beberapa Meter dari Garis Finis Maraton Inggris

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ong Will Sern
Ong Will Sern

Ong Wil Sern tampak pucat. Pandangannya tiba-tiba gelap. Namun, mahasiswa Universitas Swansea, asal Malaysia berusia 21 tahun itu terus berlari di lomba lari Swansea Half Maraton, di Adelaide Street,

RAKYATKU.COM, INGGRIS - Ong Wil Sern tampak pucat. Pandangannya tiba-tiba gelap. Namun, mahasiswa Universitas Swansea, asal Malaysia berusia 21 tahun itu terus berlari di lomba lari Swansea Half Maraton, di Adelaide Street, Inggris. Garis finis sisa beberapa meter di depan, ketika dia rubuh.

Wil Sern pingsan. Dia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Morriston, dan dilakukan pertolongan pertama untuk mencoba menghidupkannya kembali.

BBC melansir, diperkirakan sekitar 10.000 orang ambil bagian dalam lomba maraton tersebut. The Front Runner Events, penyelenggara maraton, menyatakan, ini adalah kedua kalinya Wil Sern berpartisipasi dalam acara tersebut, dengan rute 21 km yang dimulai di Brangwyn Hall hingga sepanjang Swansea Bay.

"Kami sangat terkejut dan sedih mendengar kematian Wil Sern," kata juru bicara Universitas Swansea.

"Pikiran kita bersama keluarganya saat ini dan kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada mereka."

Keluarga Wil Sern juga telah merilis pernyataan.

“Kami sangat sedih dengan kematian Wil Sern Ong yang mendadak dan tragis. Tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan betapa sedih dan menyakitkannya bagi keluarga dan semua orang yang mengenalnya.

“Wil Sern adalah permata langka yang ditemukan, berpengalaman dalam firman Allah, matang secara rohani setelah usianya, begitu penuh kehidupan, sopan, suka membantu, dan baik hati.”

Menurut BBC, saudara lelakinya mengatakan bahwa ia "mencintai kehidupan dengan tantangan yang ditimbulkannya dan kegembiraan petualangan, pembelajaran, dan pengalaman baru." Bibinya juga mengatakan bahwa beberapa hari terakhir telah "menjadi angin puyuh emosi".

Pemain berusia 21 tahun itu adalah seorang sersan di Brigade Putra Kuala Lumpur ke-12 sebelum berangkat belajar ke Swansea di bidang Teknik Lingkungan.

Universitas, melalui tim Layanan Siswa, juga menawarkan dukungan kepada mahasiswa dan staf yang telah terkena dampak kematian Wil Sern.

Keluarga Wil Sern juga telah pergi ke Inggris untuk mengidentifikasi mayat itu. Untuk mendukung keluarga Wil Sern ketika mereka berada di Inggris, halaman JustGiving baru saja dibuat untuk mereka yang ingin menyumbang kepada keluarga pada saat mereka membutuhkan.