Sabtu, 22 Juni 2019 17:36

Dibunuh karena Protes, Jasad Guru Ini Dikubur di Halaman Sekolah

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Alat berat dikerahkan untuk menggali jasad Deng Shiping.
Alat berat dikerahkan untuk menggali jasad Deng Shiping.

Peristiwa ini sebenarnya terjadi 16 tahun silam. Namun baru terungkap. Seorang guru dibunuh secara sadis, jasadnya dikubur di sekolah tempat ia bekerja.

RAKYATKU.COM, TIONGKOK - Peristiwa ini sebenarnya terjadi 16 tahun silam. Namun baru terungkap. Seorang guru dibunuh secara sadis, jasadnya dikubur di sekolah tempat ia bekerja.

Deng Shiping adalah guru di Tiongkok. Dia tiba-tiba menghilang 16 tahun silam. 

Dilansir dari BBC, keberadaan mayatnya baru terungkap, setelah seorang pria bernama Du Shaoping mengaku telah membunuh dan mengubur jasad Deng pada Januari 2003.

Kepada polisi, Du lalu menunjukkan titik di mana Deng dikubur. Polisi memerintahkan penggalian, dan menemukan tengkorak dan tulang belulang tertimbun di bawah lintasan lari SMP Xinhuang, Provinsi Hunan Tiongkok, sekolah tempat Deng bekerja sebagai guru.

Menurut petugas kepolisian di Kota Huaihua, jasad guru ini ditemukan pada Kamis (20/6/2019), setelah dilakukan penggalian menggunakan alat berat. Proses penggalian itu dilakukan secara tertutup. 

Sebelum dibunuh, Deng diketahui tidak menyetujui pembuatan fasilitas olahraga baru di sekolahnya, karena kualitas proyek yang dianggap buruk.

Pengakuan ini berasal dari pelaku pembunuhan yang terlibat dalam proyek pembangunan kala itu.

Selain Shaoping, 6 orang lain yang terlibat pembangunan fasilitas olahraga juga ikut ditangkap polisi.

Pengakuan lain datang dari putra korban, yang menyebut ayahnya ditugaskan untuk mengawasi pembangunan proyek pembuatan fasilitas olahraga baru di sekolah itu.

Akan tetapi, sang putra menyebut ayahnya mencurigai Du Shaoping menggelapkan dana proyek, sehingga kualitas bangunan nantinya tidak sebaik yang semestinya.

Karena itulah, ayahnya menolak pembangunan saat itu. 

“Lahan dan jalur lari sedang dibangun oleh kerabat kepala sekolah. Dia (Deng) percaya akan ada masalah kualitas bangunan yang serius. Mereka mengambil curang,” kata putra Deng kepada Hongxing News.

Tidak sekadar menolak rencana pembangunan, Deng juga melaporkan kecurigaannya ini pada pemerintah daerah, sebelum akhirnya diketahui menghilang.

"Dia (Deng) menolak menandatangani proyek dan melaporkannya ke pemerintah daerah, kemudian dia menghilang," ungkapnya.

Saudara lelaki Deng mencurigai hilangnya Deng terkait laporan yang ia buat.

Hal ini ia sampaikan pada media lokal setempat. 

"Kami telah lama menduga bahwa kepergiannya terkait dengan dia sebagai pelapor," kata saudara Deng.

Selanjutnya, sisa kerangka tubuh Deng yang berhasil ditemukan akan dikirim untuk dilakukan pengujian lebih lanjut. Satuan tugas khusus telah dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.