RAKYATKU.COM, JENEPONTO -- Kusuma Jaya Bulu, salah satu keluarga pasien mengeluh, tidak adanya ketersedian obat di RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto.
Keluarga pasien tersebut mengaku harus naik turun tangga menghabiskan waktu hanya untuk membeli obat di luar rumah sakit.
"Kami menyayangkan, bagi pasien lain yang tidak punya keluarga, siapa yang mau belanjakan obat di luar dan bagaimana bagi mereka yang tidak punya uang tunai untuk beli obat," katanya, Jumat (21/6/2019).
Kata dia, orang tuanya yang terbaring sudah empat malam di RS tersebut kerena penyakit jantung. Terpaksa beli obat di luar, meski menggunakan kartu BPJS.
"Selama empat hari Ibu mendapat perawatan di RS ini. Empat hari itu juga saya beli obat di luar apotek, total uang kurang lebih satu juta rupiah sesuai kwitansi," sebutnya.
Selain itu, katanya, keluhan lain pun ia rasakan saat ke RSUD Kabupaten Bantaeng beli darah dua kantongan dengan uang pribadi.
"Ibu saya menggunakan BPJS, kok saat pengambilan darah dua kantongan di RS Bantaeng, di kwitansinya itu ditulis umum. Itu pun saya di sana satu hari satu malam," tukasnya.
Padahal, sebelumnya sudah ada komunikasi langsung antara pihak RS Jeneponto dengan RSUD Kabupaten Bantaeng, masih saja ditulis umum.
Menurut dia, RSUD Jeneponto ini, sementara mengejar akreditasi, namun masih ada beberapa jenis obat yang belum tersedia. Apakah tim akreditasi mau tanya pasien atau pihak keluarga pasien itu sendiri.
"Terdapat bocoron yang kami anggap itu masalah, dan saya rasakan, karena saya yang turun langsung beli obat di luar menggunakan uang pribadi," ujarnya.
Sementara Direktur RSUD Lanto Dg Pasewang Jeneponto, drg Bustamin mengatakan obat yang dibutuhkan pasien yang dianggap tidak ada, sudah dipesan dua minggu lalu, namun dari pihak farmasi belum kirim.
Pihaknya juga akan melakukan kroscek, mengapa obat tersebut yang dipesan lambat datang di jeneponto. Ia juga menyampaikan kebutuhan pasien itu harus secepatnya terpenuhi.
"Obat itu ada. Dan sudah dilakukan pemesanan. Ia berjanji hari ini obat itu masuk di RSUD Jeneponto. Nah, kalau mengenai ada obat yang dibeli diluar semuanya itu akan ditanggung oleh Rumah Sakit. Nanti digantikan uangnya," kata Bustamin, kepada Rakyatku.com, lewat sambungan telepon, Jumat (21/6/2019).
Kata dia, ketersediaan obat, tidak semua jenis obat habis. sebagian jenis obat ada. Memang ada juga yang kosong, hal tersebut juga mengingat dengan masa spayernya.
"Sebelumnya unit pengambilan darah tidak berfungsi, namun kita sudah benahi semua dan baru seminggu. Jadi kalau darah yang ada di RS itu, cuman golongan darah O yang tersedia. Selain itu kita akan kerjasama RS Bantaeng dan Jeneponto," pungkasnya.
Informasi dihimpun, mengenai pengambilan darah itu dari pihak rumah sakit sendiri. Boleh juga salah satu keluraga pasien tapi ada kesepakatan antara pihak pasien dengan pihak RS itu sendiri.