RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Tim Verifikasi Kota Layak Anak menyambangi Sulawesi Selatan dalam rangka evaluasi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), yang dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Senin (17/6/2019).
Pertemuan ini turut dihadiri sejumlah kabupaten Kota yang telah mendapatkan apresiasi Kabupaten/Kota Layak Anak.
Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Abdul Hayat Gani mengapresiasi 14 Kabupaten Kota yang telah berhasil melewati passing grade skor evaluasi hasil verifikasi administrasi yang dilakukan oleh tim Pusat.
"Semoga untuk selanjutnya, dikuatkan dengan verifikasi lapangan kali ini," tuturnya.
Seluruh daerah tersebut adalah Kota Makassar, Parepare, Palopo, Takalar, Gowa, Maros, Bantaeng, Sidrap, Bone, Sinjai, Soppeng, Bulukumba, Luwu Utara, dan Luwu Timur.
Menurutnya, bukan hal mudah untuk mewujudkan KLA butuh komitmen yang kuat, butuh sinergitas dan kontinyus. Karena suatu kabupaten Kota kata dia, dapat dikatakan kayak anak jika telah memenuhi sistem pembangunan berbasis hal anak, melalui pengintegrasian komitmen seluruh stakeholder.
"KLA ini menjadi sedemikian penting untuk diwujudkan karena adalah masa depan kita bersama. KLA harus menjadi frame penyelenggaraan pembagunan di seluruh bidang," ungkapnya.
Katanya, KLA sebagai frame pembangunan yang lebih responsive anak dapat berjalan efektif dan maksimal jika didukung peran berbagai pihak. Selain perangkat daerah, peran serta masyarakat dalam hal ini lembaga, organisasi profesi, perguruan tinggi, media, dam dunia usaha, menjadi penentu keberhasilan KLA di Sulawesi Selatan.
Berbagai inovasi bersama lembaga mitra pemerintah daerah telah banyak dikembangkan di kabupaten/kota. Koalisi NGo yang peduli terhadap pencegahan perkawinan anak di Sulawesi Selatan, sebagai contohnya, telah melakukan gerakan stop perkawinan anak di seluruh kabupaten/kota.
"Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif di beberapa kabupaten telah berkembang sesuai kearifan local berbasis masyarakat dengan inovasi yang beragam. Termasuk di dalamnya peran dunia usaha dalam menyediakan sarana prasarana yang ramah anak di taman-taman kota, di perpustakaan, di sekolah-sekolah, serta di ruang public lainnya, " jelasnya.
Intinya, kata dia, perwujudan KLA di Sulawesi Selatan tidak hanya bertumpu pada sumber dana APBD, namun didukung pula dari pendanaan yang bersumber pada APBN melalui OPD maupun Perguruan Tinggi, BLN melalui lembaga/organisasi masyarakat dan juga peran aktif dunia usaha.
"Perlu saya sampaikan kepada Tim Verifikasi bahwa keberhasilan provinsi dalam melakukan penguatan ke kabupaten/kota yang berujung pada meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang lolos passing grade untuk verifikasi data evaluasi hari ini, adalah berkat adanya mentoring yang dilakukan oleh Dinas P3A provinsi bersama tim pemerhati perempuan dan anak, dan ini menjadi salah satu inovasi kebijakan dalam upaya perwujudan KLA di daerah," tuturnya.