Selasa, 11 Juni 2019 16:08

Membiarkan TV Menyala Saat Anda Tidur Bisa Bikin Gemuk

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi orang tertidur di depan TV.
Ilustrasi orang tertidur di depan TV.

Orang-orang memiliki risiko obesitas yang meningkat, jika mereka tidur dengan televisi menyala. Demikian penelitian baru menunjukkan. 

RAKYATKU.COM - Orang-orang memiliki risiko obesitas yang meningkat, jika mereka tidur dengan televisi menyala. Demikian penelitian baru menunjukkan. 

Wanita yang terpapar cahaya buatan pada malam hari, lebih cenderung mengalami kenaikan berat badan dan menjadi gemuk atau kelebihan berat badan selama lima tahun ke depan, menurut sebuah penelitian terhadap hampir 44.000 orang. 

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Internal Medicine, menunjukkan, menghilangkan lampu dan layar dari kamar tidur bisa menjadi cara lain untuk mengatasi krisis obesitas, kata penulis penelitian.

Para peneliti, dari Institut Nasional Ilmu Kesehatan Lingkungan di AS, mengikuti 43.722 wanita berusia antara 35 dan 74 tahun, selama setidaknya lima tahun. 

Kelompok ini memberikan informasi tentang berat badan mereka, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan setiap paparan cahaya buatan pada malam hari. 

Paparan cahaya buatan pada malam hari, dikaitkan dengan peningkatan risiko kenaikan berat badan dan perkembangan obesitas, studi ini menemukan. 

Dibandingkan dengan mereka yang tidak terpapar cahaya buatan, wanita yang tidur dengan lampu atau televisi di ruang yang sama, memiliki kemungkinan 17 persen untuk mendapatkan 5 kg atau lebih selama lima tahun ke depan.

Mereka juga 22 persen lebih mungkin mendapat kelebihan berat badan baru dan 33 persen lebih cenderung menjadi gemuk baru. 

Para penulis mengatakan, hasil ini menunjukkan, bahwa paparan cahaya buatan di malam hari saat tidur mungkin merupakan faktor risiko untuk kenaikan berat badan dan pengembangan kelebihan berat badan atau obesitas.

Para peneliti mencatat, paparan cahaya buatan saat tidur mungkin mencerminkan perilaku tidak sehat lainnya, seperti gaya hidup yang kurang gerak, dan kerugian sosial ekonomi. 

Namun, mengomentari penelitian ini, Profesor Malcolm von Schantz, dari University of Surrey, mengatakan, temuan ini masuk akal secara biologis. 

"Kita tahu bahwa cahaya di malam hari akan menunda jam tubuh kita. Kami tahu dari penelitian eksperimental pada orang-orang, bahwa cahaya pada malam hari memengaruhi metabolisme kita dengan cara yang konsisten dengan peningkatan risiko sindrom metabolik," ujarnya.

Temuan baru ini tidak akan mengubah saran untuk menjaga kebersihan tidur yang baik, dan menghindari gangguan cahaya dan elektronik di kamar tidur, tetapi mereka menambah kekuatan lebih lanjut untuk kasus seperti ini.