RAKYATKU.COM, MAKASSAR — Bupati Wajo H. Andi Rosman didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Wajo, H. Karjono, menghadiri kegiatan Peluncuran Fasilitas Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Disabilitas serta Pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi Angkatan V di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar, Jumat, 25 Juli 2025.
Acara ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan peluang kerja inklusif bagi penyandang disabilitas sekaligus penguatan kualitas SDM melalui pelatihan berbasis kebutuhan industri.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara BBPVP Makassar dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, perguruan tinggi, serta asosiasi dunia usaha dan dunia industri (DUDI), sebagai bentuk sinergi lintas sektor dalam pembangunan ketenagakerjaan yang inklusif dan berdaya saing.
Baca Juga : Bupati Wajo Hadiri Ngaji Perdana Kurikulum Cinta dan Wisuda Tahfiz As’adiyah Sengkang
Bupati Wajo, H. Andi Rosman, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap program ini.
“Pemerintah Kabupaten Wajo sangat mendukung hadirnya fasilitas penempatan tenaga kerja disabilitas dan pelatihan berbasis kompetensi. Ini sejalan dengan komitmen kami dalam membuka akses kerja seluas-luasnya bagi semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas,” ujar Bupati.
Fasilitas Penempatan Tenaga Kerja Disabilitas bertujuan memberikan kesempatan kerja yang setara bagi penyandang disabilitas, sekaligus memfasilitasi perusahaan dalam melakukan rekrutmen secara inklusif. Langkah konkret yang dapat ditempuh antara lain:
Baca Juga : Bupati Tekankan Pelayanan Maksimal kepada Masyarakat
Konsultasi dengan dinas ketenagakerjaan di daerah;
• Publikasi lowongan melalui portal online;
• Kerja sama dengan organisasi penyandang disabilitas.
Baca Juga : DPRD Wajo Sidak Jalan Beton Sawerigading
• Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Angkatan V BBPVP Makassar juga menjadi sorotan penting, karena menyasar peningkatan keterampilan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Prinsip pelatihan berbasis kompetensi meliputi:
Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan atau standar kompetensi;
• Pengakuan terhadap kompetensi yang sudah dimiliki peserta;
Baca Juga : Rapat Paripurna DPRD Wajo, Fraksi-Fraksi Sampaikan Pandangan Umum terhadap Ranperda APBD Perubahan 2025
• Proses belajar berpusat pada peserta dan bersifat individual.
Bupati Wajo H. Andi Rosman berharap ke depan, kolaborasi seperti ini terus diperkuat guna menciptakan tenaga kerja yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing tinggi.
“Kami percaya bahwa investasi terbaik adalah investasi pada sumber daya manusia. Mari bersama-sama membangun SDM Wajo yang unggul dan inklusif,” tutupnya.
