RAKYATKU.COM, FLORIDA - Selasa, 11 Juni 2019. Andrew Charles Shinault (23) dan Paloma Williams (24), baru saja mengonsumsi obat pemicu gairah, fentanyl, sebuah obat opioid yang kuat.
Di rumah mereka, di Valrico, Florida, Amerika Serikat, tepatnya di kamar bagian atas, mereka lalu memacu birahi.
Mereka memulainya dengan pemanasan. Caranya cukup ekstrem. Shinault menggosok area sensitif Paloma dengan pistol Taurus kaliber 9mm.
Saat di bagian atas tubuh bugil Paloma, tiba-tiba tanpa sengaja, Shinault menarik pelatuk.
"Dorrrr!!!", sebuah ledakan keras terdengar. Peluru menembus tubuh Paloma, dan terlontar ke pesawat televisi yang ada di belakang Paloma.
Melihat tubuh Paloma berlumur darah, Shinault berteriak agar orang tuanya datang ke atas dan membantunya.
Paloma sempat dilarikan ke rumah sakit, namun hidupnya tak tertolong.
Shinault kemudian ditangkap karena pembunuhan. Shinault mengakui bahwa mereka berdua di bawah pengaruh obat-obatan yang diminum dua jam sebelum penembakan.
Namun, polisi mengatakan mereka memiliki kecurigaan tentang versi kejadiannya, karena sulit untuk secara tidak sengaja memicu pistol yang dia duga telah digunakan.
Selama pencarian polisi, detektif menemukan lubang di TV yang berada di belakang Paloma pada saat penembakan.
Seorang juru bicara Kantor Sheriff Hillsborough County mengatakan, Paloma yang ditembak di tubuh bagian atas, dipindahkan ke Rumah Sakit Regional Brandon di mana dia kemudian meninggal.