Selasa, 11 Juni 2019 08:55

Dugaan Kasus Korupsi Jembatan Bosalia akan Digelar di Polda Sulsel

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Jembatan Tarrusang - Bosalia, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, mangkrak.
Jembatan Tarrusang - Bosalia, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, mangkrak.

Polres Jeneponto masih terus mendalami dan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi-saksi, yang menghubungkan Jembatan Tarrusang - Bosalia, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto.

RAKYATKU.COM, JENEPONTO -- Polres Jeneponto masih terus mendalami dan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi-saksi, yang menghubungkan Jembatan Tarrusang - Bosalia, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto.

Kasat Reskrim Polres Jeneponto, AKP Boby Rachman mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan beberapa saksi-saksi, dugaan korupsi Jembatan Bosalia proyek tahun 2016 tersebut.

"Jembatan Bosalia dianggarkan dua tahap. Pelaksanaannya itu yang berhenti, asas manfaatnya belum ada. Kami sudah periksa 6 orang saksi termasuk PPK-nya," kata Boby, Selasa (11/6/2019).

Menurut Boby, setelah kasus tersebut rampung di penyidikan, akan dilakukan gelar perkara di Polda Sulsel.

"Kasus ini masih pemeriksaan saksi saksi dan sementara dalam tahap perampungan. Paling lambat bulan depan akan digelar di Polda," katanya.

Menurut Boby, diduga terdapat kerugian negara kurang lebih Rp644 juta. Jembatan tersebut dibangun menggunakan anggaran Rp4 miliar itu sumber anggaran APBN DAK. Namun, terhenti sampai sekarang.

"Jembatan itu baru selesai tahap 1. Sedangkan tahap 2 tidak dikerjakan, kerugiannya kurang lebih Rp644 juta,"kata Kasat Reskrim, AKP Boby Rachman, kepada Rakyatku.com.

Kata Boby, jembatan tersebut dikerjakan kontraktor PT Tri Karya Utama Cendana. Pihaknya pun mengaku telah memeriksa saksi-saksi seperti kontraktor dan pihak Dinas PU.

Jembatan yang seharusnya menjadi akses penghubung Kelurahan Sidenre dengan Kelurahan Monro-Monro Tarusang itu membuat warga terhambat dan belum ada asas manfaatnya.

"Ini pekerjaan tahap 1 tahun 2016 yang baru dilaksanakan sehingga belum memberikan manfaat bagi masyarakat jeneponto. Ada dugaan korupsi berjemaah," pungkasnya.