RAKYATKU.COM - Angkatan laut Rusia dan AS saling menuduh perilaku berbahaya dan tidak profesional setelah kapal perang mereka hampir bertabrakan di Laut Cina Timur.
Armada Pasifik Rusia mengklaim bahwa perusak yang Laksamana Vinogradov harus mengambil tindakan darurat untuk menghindari menabrak setelah USS Chancellorsville datang dalam hanya 30 meter dari kapal, dikutip dari Independent, Minggu (9/6/2019).
"Kapal penjelajah rudal berpemandu AS Chancellorsville tiba-tiba mengubah arah dan memotong jalur kapal perusak Laksamana Vinogradov yang berjarak 50 meter dari kapal," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Sebuah protes atas frekuensi radio internasional dilakukan kepada komandan kapal Amerika yang diperingatkan tentang sifat tindakan tersebut yang tidak dapat diterima."
Namun, versi peristiwa itu ditolak oleh Angkatan Laut AS , yang mengklaim kapal Rusia itu "tidak aman dan tidak profesional".
Komandan Clayton Doss, juru bicara Armada Ketujuh AS, mengatakan: "Ketika beroperasi di Laut Filipina, Perusak Rusia ... melakukan manuver yang tidak aman terhadap USS Chancellorsville.
"Tindakan tidak aman ini memaksa Chancellorsville untuk mengeksekusi semua mesin kembali penuh dan bermanuver untuk menghindari tabrakan."
Dia menggambarkan pernyataan Rusia bahwa kapal AS bertindak berbahaya sebagai "propaganda".
Kapal perusak Rusia datang dalam jarak 50 sampai 100 kaki (15 hingga 30 meter) dari Chancellorsville, katanya, menempatkan keselamatan krunya dan kapal dalam bahaya.
Insiden itu dikatakan terjadi pada Jumat pagi di bagian timur Laut Cina Timur, pada saat sekelompok kapal perang Rusia berada di jalur paralel dengan kelompok pemogokan angkatan laut AS.
Itu juga terjadi beberapa hari setelah Washington dan Moskow berdebat tentang pesawat mata-mata yang diduga tidak aman dicegat oleh jet tempur Rusia di dekat Suriah.